MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen mewujudkan Kota Malang sebagai kota ramah Lansia. Beberapa indikator dalam mewujudkan komitmen itu bakal disiapkan.
Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, menyebut bahwa ada beberapa indikator yang harus dipenuhi. ” Indikator tersebut meliputi pelayanan masyarakat yang ramah terhadap lansia, baik layanan kesehatan, transportasi maupun layanan lainnya, hingga layanan yang dapat menunjang produktivitas lansia,” ujar Sofyan Edi disela peringatan Hari Lanjut Usai Nasional (HLUN) di Gedung Malang Creative Centre (MCC) lantai 7, Selasa (06/05/2023).
Pertama, lanjut dia, aspek kesehatan lansia yang memang sangat perlu diperhatikan. Seperti layanan kesehatan di puskesmas, tentu perlu ditingkatkan. Itu salah satu indikator layanan primanya adalah harus memberikan layanan kepada lansia dan itu sudah berjalan serta perlu ditingkatkan,” ujar Edi.
Menurut dia, beberapa indikator tersebut saat ini sudah ada yang dijalankan. Apalagi, Kota Malang juga telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2015 yang mengatur sejumlah hal tentang kesejahteraan lansia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Edi mengatakan tentu harus ada kolaborasi dari semua pihak. Baik di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, lembaga kemasyarakatan maupun organisasi yang menghimpun dan mewadahi lansia.
“Termasuk perhatian dari stakeholder pemerintah, kolaborasi dengan kalangan strategis lain. Ini menjadi satu ekosistem yang betul-betul sadar dengan keberadaan lansia,” terangnya.
Untuk sarana prasarana, kata dia, setiap kantor di lingkungan Pemkot Malang maupun instansi swasta lainnya juga perlu memberikan fasilitas ramah lansia. Misalnya, tangga khusus lansia dilengkapi dengan pagar untuk pegangan. Kemudian, kursi dan jalur khusus lansia.
Demikian halnya dengan angkutan umum yang mempunyai tingkat ketinggian. “Naiknya kan susah. Itu perlu ada fasilitas khusus lansia,” pesannya.
Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini angka harapan hidup di Kota Malang sebesar 73,4 persen. Dan angka tersebut diupayakan untuk terus meningkat. Bukan tanpa alasan. Hal itu juga mengingat jumlah lansia di Kota Malang yang disebut meningkat setiap tahun.
Jumlah lansia di Kota Malang, saat ini ada lebih dari 100 ribu. Jumlah tersebut sekitar 13,3 persen dari total masyarakat Kota Malang yang lebih dari 887 ribu jiwa. Dengan populasi lansia yang semakin tinggi, produktivitas sangat perlu diselaraskan.
Melihat kondisi demikian, Wawali Sofyan Edi memberikan saran kepada lansia untuk ikut serta berpartisipasi dalam organisasi maupun program pemerintah.
“Maka ini harus dipersiapkan. Harus kita gerakkan. Agar produktivitas dan ekosistem lansia semakin baik,” harapnya.
Salah satunya, kata dia, dengan mengikuti Sekolah Lansia Tangguh (Selantang), baik yang digelar oleh pemerintah maupun oleh lembaga kemasyarakatan.
Dalam kesempatan yang sama, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Malang, Donny Sandito menambahkan jika peringatan HLUN ini sebagai pengingat bangsa, sesuai dengan tema peringatan kali ini “Lansia Terawat Indonesia Bermartabat”.
Dengan hal tersebut, dirinya pun meyakini bahwa para lansia bisa segera menikmati fasilitas umum (fasum) secara keseluruhan dengan lebih layak. Hal ini sebagai wujud pemerintah untuk berkomitmen dalam Malang Kota Ramah Lansia.
“Tidak semua lansia aktif di lembaga sosial kemasyarakatan. Harapan kita, lansia itu semakin aktif, kemudian tercatat juga dari segi kesehatan, kehidupan dan lainnya,”tandasnya (Lil)
Leave a Reply