Pendem Terobsesi Jadi Desa Mandiri

Kades Pendem, Kecamatan Junrejo Tri Wahyuono Efendi

BATU (SurabayaPost.id) – Kepala Desa (Kades) Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Tri Wahyuono Efendi, Rabu, (21/4/2021) berjanji bakal terus melanjutkan pergerakan ekonomi masyarakat di desanya. Itu setelah 19 desa yang ada di Kota Batu berstatus desa tangguh, sekarang menjadi desa mandiri. 

Hal tersebut, dibenarkan Kades Pendem, Efendi.Dengan begitu, menurut dia,ketika sebuah desa telah berubah status menjadi desa mandiri, desa tersebut akan mendapat banyak sekali keuntungan,  salah satunya terkait penyaluran anggaran.

“Indikator yang harus dimasukkan untuk mengisi Indeks Desa Membangun ( IDM). Salah satu contoh indikator dan variabel yang harus dipenuhi desa.Pelayanan kesehatan, implementasinya seperti adanya bidan-bidan desa. Serta adanya posyandu di setiap desa,” katanya.

Itu, kata dia, dengan berubahnya menjadi status desa mandiri, ia berjanji akan fokus pada kebutuhan dasar yang menyangkut sarana dan prasarana.

“Salah satunya kebutuhan air bersih. kebutuhan kesehatan dan pendidikan ini semua harus ada,” katanya.

Kemudian, kata dia, terkait desanya yang sudah dinobatkan sebagai desa mandiri, menurut dia, berdasarkan Permendes ,nomor 21, dan 13 nantinya akan menjadi berkelanjutan dari Permendes 2020.

“Permendes nomor  21 tentang pembangunan berkelanjutan. Pertama yang kita lakukan dan yang menjadi indikator kemampuan desa setempat.Upaya UMKM  yang ada di Desa Pendem, kemarin muncul adanya tempat wisata kukiner, juga ada imbrio desa wisata – wisata yang lain,” paparnya.

Apalagi, papar dia, dengan adanya informasi dari pergerakan pengucuran uang melalui pinjaman lunak dari perbankan untuk UMKM yang ada di Desa Pendem.

“Indikator – indikator yang ada,dan di Desa Pendem sudah ada beberapa program yang sudah berjalan. Kedepannya kita tetap akan mempertahankan indikator yang menjadi desa mandiri,” ujarnya.

Itu, ujar dia, bakal melaksanakan program – prgram melaluhi sumber anggaran yang ada.Mulai dari anggaran Dana Desa ( DD) dan Alokasi Dana Desa ( ADD) serta dari bagi  hasil pajak.

“Kita masih meyusun bagainana ini semua.Target utama untuk menggerakkan perekonomian masyarakat UMKM yang ada, termasuk Bumdes yang  harus punya unit wisata sendiri,” pungkasnya. (Lil) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.