Peresmian Yayasan YPBLBN di Kota Batu, Den Bey : Agar Tidak Tergerus Budaya Barat 

Yayasan YPBLBN 
Yayasan YPBLBN 

BATU (SurabayaPost.id) – Peresmian Yayasan Pelestari Budaya Luhur Bumi Nusantara, dan halal bihalal “Ngaji Sambung Roso ” bersama Gus Gendeng, Gending Sholawat Jamus Kalimasodo berlangsung di Jalan Abdulgani Bawah 14, Rabu (24/5/2023) malam.

Ini dilakukan untuk “Nguri Uri” budaya di Kota Batu khususnya agar tidak tergerus budaya barat.

Hal ini, dikatakan pendiri Yayasan Pelestarian Budaya Luhur Bumi Nusantara (YPBLBN) Kota Batu,
Agus Budi Cahyono alias Den Bey,  Rabu ,24/5/2023 malam.

“Mengingat keragaman budaya merupakan kekayaan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.Diketahui Indonesia memiliki ratusan suku bangsa, dan ini memiliki ciri khas budaya  masing-masing,” papar dia.

Berangkat dari situasi ini, Den Bey menyebut Yayasan Pelestarian Budaya Luhur Bumi Nusantara Kota Batu mulai tergerus globalisasi. 

“YPBLBN ingin menyelamatkan  budaya orang Batu khususnya, dan Malang Raya pada umumnya agar tetap eksis,” harapnya.

Ini, harap dia, sebagai organisasi organisasi yang didirikan,  dengan harapan untuk menjaga integritas tradisi budaya Indonesia khususnya di bumi Kota Batu.

Yayasan YPBLBN 
Yayasan YPBLBN 

Alhasil menurut dia, dengan diresmikan YPBLBN ini, selain mempromosikan warisan budaya Indonesia, sekaligus mempromosikan Kota Wisata Batu nantinya.

“YPBLBN tidak hanya dari sastra seperti Macapat saja tetapi juga dari seni budaya lain seperti tarian, musik, film dan kuliner. Salah satu program yang kami rintis pernah menggelar acara macapatan dan gelar seni lainnya di Alun- Alun Kota Batu sebulan dua kali,” ungkap Den Bey.

Sementara Ketua YPBLBN Yoyok Yuliono menyampaikan dalam kegiatannya sengaja melibatkan kaum melenial dengan harapan anak muda agar  bisa lebih menggaungkan budaya Indonesia khususnya di Kota Batu.

“YPBLBN melibatkan kawula muda, kita berharap generasi muda atau milenial lebih mengenal dan adat istiadat daerah Batu agar bisa menggaungnya lebih menggelegar,” harap Yoyok.

Demikian, pihaknya mengaku saat ini tengah berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama, untuk melestarikan budaya Indonesia.

“Tidak hanya sekadar menjadi maha karya semata, tetapi juga bisa menjadi devisa negara yang membawa kesejahteraan bagi para pelaku budaya,” seru dia.

Waktu yang sama, Katrina Dian Nefiningtyas Bunda Sanduk Malang Raya yang juga anggota DPRD Kota Batu, mengatakan terkait peresmian malam hari ini, tidak hanya dilingkup internal Deb Bey.

“Akan tetapi semua seluruh masyarakat Malang Raya bahkan Internasional.Alhamdulilah pada malam ini “Nguri Uri” tidak hanya sifatnya pelestarian budaya saja dalam hal satu titik. Tapi nguri uri budaya Jawa memang harus, dan tau nguri uri itu nanti untuk cucu, sampai cicit kita tau,” kata Katrin sapaan akrabnya saat hadir pada giat tersebut.

Lanjutnya, budaya memang sangat di tunggu, dalam kegiatan – kegiatan kesenian di batu, yang meliputi seluruh kesenian yang ada, maupun di Malang Raya, bahkan ke tingkat nasional.

“Saya sebagai bunda sanduk, dan ini semua bisa mewadahi segala seni budaya di Batu.Yang perlu dimengerti pada malam hari ini, alat – alat gamelannya dari Den Bey sendiri,” lanjutnya.

“Semoga ini maju dengan pesat, kami  mohon kritik dan saran untuk kebaikan semua, demi langeng dan lestari  budaya, dengan tetap “Ngangsu Kaweruh” (menimba pengetahuan) agar YPBLBN  bertambah pesat,”  seru Katrin.(Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.