MALANG (SurabayaPost.id) – Program Tunjuk Rumah yang digagas BNI Syariah diharap juga bisa menyentuh pebisnis milenial. Sebab, yang mendapatkan fasilitas tersebut baru pekerja milenial yang berpenghasilan tetap.
Harapan tersebut disampaikan beberapa pebisnis di kalangan milenial di Malang. Di antaranya Anggara, pengelola ASK Apparel Malang.
“Saya lihat program Tunjuk Rumah dari BNI Syariah bagus. Bahkan punya kepedulian pada pekerja kaum milenial. Sedangkan pada milenial yang pebisnis masih belum,” tegas Anggara, Selasa (11/5/2020).
Penegasan Anggara itu juga dirasakan Owner Kolega Kopi M Rizky AH dan pemilik Kedai Teh Herbal Kota Batu, M Roisul Akbar. Menurut mereka, program Tunjuk Rumah dari bank yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000 itu bukan untuk milenial yang pebisnis tapi pekerja.
Sebagai bukti mereka menunjukkan persyaratan yang bisa mendapatkan program sejuta rumah dari pemerintah Indonesia itu. Menurut mereka, yang bisa mendapatkan fasilitas itu adalah milenial yang sudah bekerja di perusahaan dan punya penghasilan tetap.
Menurut pebisnis milenial ini ketentuan jadi persyaratan dari BNI Syariah itu tidak salah. “Tapi akan sangat elegan jika program itu menyentuh kaum pebisnis dari milenial. Kalau dirasa mereka tak punya penghasilan tetap, BNI Syariah bisa memberikan pembinaan pada mereka. Sehingga mereka memiliki penghasilan tetap dan bisa menikmati program Tunjuk Rumah itu,” kata Rizky yang diamini Akbar dan Anggara.
Sementara itu Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi mengatakan program Tunjuk Rumah itu demi mendukung program pemerintah dalam mewujudkan sejuta rumah.
“Makanya, kami melalui BNI Syariah membuat program Tunjuk Rumah (TR). Untuk mewujudkan hal itu ada sekitar 1000 developer aktif yang bekerjasama dengan BNI Syariah,” jelas pria yang akrab disapa Iwan itu.
Berkat kerja sama tersebut, terang lulusan Sarjana Teknik dari Universitas Andalas tahun 1992 ini, hingga 9 April 2020, perolehan pembiayaan BNI Griya iB Hasanah melalui program Tunjuk Rumah ini mencapai Rp 766,7 miliar. “Daerah terbesar penyerapan program Tunjuk Rumah ini di wilayah Jabodetabek,” katanya.
Menurut pria kelahiran 1965 ini, target program Tunjuk Rumah itu sampai akhir periode tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun. Untuk mencapai target ini, kata dia, BNI Syariah mengoptimalkan pemasaran lewat cabang, gathering developer, media sosial dan media online.
Karena itu, tutur Iwan, sampai bulan Februari 2020, outstanding pembiayaan KPR BNI Syariah yaitu BNI Griya iB Hasanah berada di posisi Rp13,23 triliun. “Itu berarti ada pertumbuhan 11,15% year on year,” jelas Direktur yang diangkat dalam RUPS Tahunan pada tanggal 24 Maret 2020 lalu.
Untuk itu dia berjanji akan menggenjot program Tunjuk Rumah itu. Khususnya, kata Pemimpin Divisi Pengelolaan Jaringan BNI periode 2015 – 2018 ini bagi kaum milenial.
“Para kaum milenial itu tinggal tunjuk rumah atau apartemen mana yang diminati. Sehingga mereka bisa memiliki rumah sendiri,” papar CEO BNI Region Semarang masa bakti 2012 – 2014.
Itu karena, tutur Head of Consumer and Retail Region Jakarta Kemayoran BNI periode 2011 – 2012 ini BNI Syariah mempermudah kaum milenial untuk mempunyai rumah sendiri lewat program Tunjuk Rumah.
Alasannya, karena melalui program tersebut banyak kemudahan yang bisa dinikmati kaum milenial. Khususnya mereka yang sudah karyawan berpenghasilan tetap (fix income).
“Program Tunjuk Rumah 2020 itu dilaunching pada tanggal 20 Januari 2020 berjalan hingga 30 Juni 2020. Target program Tunjuk Rumah ini diantaranya karyawan perusahaan yang mempunyai fix income,” kata dia.
Makanya, Iwan Abdi yang mantan Regional Sales Jakarta 2 Divisi Kredit Konsumen BNI ini berharap program Tunjuk Rumah ini dapat mempermudah calon nasabah. Terutama kaum milenial dalam memiliki rumah.
Selain itu, terang pria yang mengawali karirnya di Regional Sales Surabaya Divisi Kredit Konsumen BNI (2008 – 2010) itu dapat meningkatkan kinerja pembiayaan. Terutama kata dia untuk BNI Griya iB Hasanah.
Dijelaskan Iwan Abdi yang terkenal ramah ini bila BNI Syariah memberikan promo atau tarif khusus kepada calon nasabah yang merupakan karyawan BUMN, ASN, Regulator (BI, KPK, OJK) dan dokter. Selain itu pada karyawan perusahaan swasta nasional/ multinasional, karyawan swasta lokal, nasabah referral dari developer rekanan BNI Syariah, maupun karyawan korporasi.
“Karyawan korporasi ini adalah pegawai institusi/perusahaan yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Baik itu untuk payroll maupun penyaluran pembiayaan karyawan,” jelas pria yang mudah bergaul ini.
Iwan Abdi menjelaskan bahwa program Tunjuk Rumah BNI Syariah itu untuk mendukung program pemerintah. Hal itu kata dia terkait dengan program satu juta rumah.
Makanya BNI Syariah, kata pria yang akrab disapa Iwan ini, BNI Syariah menyelenggarakan program Tunjuk Rumah. Menurut dia, Tunjuk Rumah itu adalah program yang ditujukan bagi calon nasabah terutama generasi milenial yang ingin mempunyai rumah idaman sesuai keinginannya.
“Milenial hanya perlu menunjuk salah satu rumah atau apartemen yang tersedia pada developer yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Program ini punya banyak kelebihan dibandingkan program lainnya,” kata dia.
Kelebihan program Tunjuk Rumah ini kata dia, dibanding program lain yaitu adanya harga spesial atau tarif khusus, cicilan tetap sampai pelunasan. Disamping itu kemudahan lainnya yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya KPR, bebas biaya taksasi, dan bebas denda.
Karena itu Iwan Abdi berharap kaum milenial bisa memanfaatkan program tersebut sebaik mungkin. Sehingga impian memiliki rumah sendiri bisa segera terwujud. (Gus)
Leave a Reply