Sinergikan Paket Wisata Seni Budaya, Disparta Agendakan Peningkatan SDM dan Pembenahan GS

Disparta Kota Batu membenahi Gedung Sendratari yang akan dijadikan pusat seni budaya di Kota Batu.

BATU (SurabayaPost.id) – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu memasuki semester kedua di masa pemulihan dari pandemi Covid-19 ini mengagendakan peningkatan SDM dan membenahi Gedung Sendratari (GS). Hal tersebut disampaikan Kepala Disparta Kota Batu Arief As Siddiq saat di kawasan GS, Rabu (12/8/2020).

Menurut Arief, itu karena Disparta memiliki potensi yang sangat bagus. Terutama untuk membina dan memgembagkan sumbedaya pariwisata maupun SDM.

“Kalau kita berbicara SDM, itu SDM pekerja pariwisata yang mana mereka itu bekerja di destinasi wisata maupun yang bekerja di hotel, serta di travel dan sebagainya. Kemudian juga yang bekerja di pariwisata yang bergerak di sektor kegiatan seni dan budaya,” katanya.

Karena, kata dia, Disparta sangat memahami yang dibutuhkan oleh mereka. Yakni para pekerja wisata di bidang seni dan budaya. Salah satunya lanjut dia, saat ini ada GS di Kelurahan Sisir, Kota Batu.

Makanya, terang dia, kini Disparta tengah mengembangkan sumberdaya pariwisata dan sumber daya (SDM) pekerja pelaku wisata. Itu bakal dipusatkan di Gedung Sendratari (GS) di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.

“Untuk itu kami persiapkan secara sungguh – sungguh agar GS ini betul – betul bisa memfasilitasi dan sekaligus bisa menjadi pusat pentas atraksi untuk menunjukkan kebolehan para pelaku seni budaya yang ada di Kota Batu,” ungkapnya.

GS tersebut, menurut mantan Kadis LH Kota Batu ini, nantinya bakal dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas pendukung. Fasilitas itu tidak hanya yang melekat pada GS saja.

“Misalnya toilet VIP dan sebagainya. Termasuk ruang – ruang yang dibutuhkan oleh pelaku kesenian pada saat melakukan kegiatan. Selain itu juga akan kita lengkapi dengan lighting, sound system, serta manajemen pengelolaan GS yang profesional,” paparnya.

Itu, papar dia, teman – teman Disparta secara khusus sudah diberikan tugas untuk merawatnya. Dia ingin setiap hari ada yang melakukan perawatan GS itu dengan baik.

“Fasilitas GS tersebut, bisa terjamin kemanfaatannya. Sehingga kedepan GS ini bisa menjadi salah satu tempat untuk kegiatan seluruh pelaku seni dan budaya di Kota Batu,” terangnya.

Kepala Disparta Kota Batu Arief As Siddiq

Selain mengembangkan GS, kata dia sarana di tempat lain seperti di Alun – Alun dan di Balai Kota dan serta di Jalibar juga akan dibenahi. Sebab, di tempat – tempat untuk atraksi yang lain juga akan dikembangkan.

Menurut dia, semua itu harus dibenahi agar bisa memberikan manfaat. Yang kedua, menurut dia, kedepannya bakal disinergikan dengan penyelenggaraan paket-paket wisata.

“Jadi nanti paket-paket wisata itu bisa dalam bentuk studi tour atau mungkin gathering dan sebagainya. Itu kita menawarkan dengan memfasilitasi paket wisata menonton kesenian-kesenian yang ada di Kota Batu,” ujarnya.

Paket wisata seni budaya itu bisa ditampilkan di GS Kota Batu. Hal itu kata dia telah dirancang sebaik mungkin. Sehingga wisatawan selain menikmati panorama alam dan destinasi wisata buatan juga bisa menikmati seni budaya.

Dia contohkan seperti paket menonton pentas kesenian kuda lumping, bantengan serta kesenian-kesenian lain. “Semua itu saat ini sedang diidentifikasi,” jelas dia.

Untuk itu, kata dia, Disparta pada semester kedua, masa pemulihan ini, serius mempersiapkan GS sebagai salah satu sarana yang sangat bagus. Sehingga bisa dijadikan sebagai ajang berlatih dan beratraksi serta yang lainnya.

Dia berharap seluruh pegiat seni di Kota Batu dalam waktu secepatnya bisa menyelenggarakan paket wisata budaya tradisional. Itu bisa dipusatkan di GS.

“Giatnya bisa siang dan bisa malam. Sebab fasilitasnya akan kita lengkapi. Baik itu fasilitas pendukung di luar maupun di dalam GS,” tutur dia.

Pembenahan fasilitas tersebut mulai dari Jalan, PJU, dan fasilitas – fasilitas pendukung seperti lahan parkiran dan sebagainya. “Itu semua akan segera kita persiapkan. Saat ini sedang kami usulkan kawasan yang ada di timur kantor BNN, di wilayah Kelurahan Sisir,” urainya.

Terkait, itu kata dia, akan menjadi pusat atau kawasan pengenbangan seni budaya. Arief berharap semua pembinaan baik itu pelatihan pentas maupun pagelaran dan sebagainya dari indoor hingga outdoor itu semua bisa dipusatkan di wilayah GS.

Dijelaskan dia ada 4-5 hektar lahan aset Pemkot Batu yang bisa dimanfaatkan untuk pusat pengembangan seni dan budaya di Kelurahan Sisir ini. “Kita harap gedung kesenian itu juga bisa bergabung disini. Mereka bisa berlatih di indoor maupun outdor dan sebagainya,” harapnya.

Para pemain musik band dan pemain karawitan serta drama bahkan pelukis maupun yang lainnya, menurutnya bisa berlatih dan berkreasi serta berkarya di kawasan seni budaya Kota Batu GS ini. Sebab segala ragam kesenian bisa terpusat di situ.

“Kami ingin semuanya difasilitasi sarana dan prasarananya. Kami akan siapkan peralatan bermain musik mulai dari gamelan dan sound systemnya agar terlihat bagus dan nyaman. Semua itu untuk melengkapi fasilitas pendukung para pelaku seni yang ada di bumi Kota Batu,” harapnya.

Itu, termasuk makan dan minum. Semuanya menurut Arief bakal difasilitasi dengan tujuan para seniman atau budayawan milenial maupun yang modern bisa terakomodir dan terfasilitasi di GS. Meski begitu, Arief mengaku tetap melakukan konsep protokol kesehatan.

“Kami tetap melakukan protokol kesehatan. Jadi pada dasarnya memfasilitasi semua ini, dalam kontek sebagaimana kita menyeimbangkan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memutus mata rantai penyebaran covid – 19. Tapi juga kita tetap melakukan pembinaan dan memfasilitasi giat – giat kesenian di GS ini,” katanya.

Nantinya, lanjut dia, Kota Batu bakal dipersiapkan pagelaran – pagelaran yang nantinya itu semua tak akan lepas dari protokol kesehatan yang ketat.

Yang menurutnya saat ini sedang mempersiapkan sarana – sarana yang bisa dibaca dan dilihat langsung yang bisa dipahami oleh masyarakat.

“GS dalam menyelenggarakan pagelaran kesenian dengan protokol kesehatan. Makanya ini tempat duduk penonton juga diberi tanda batas warna merah dan berjarak satu meter. Tapi itu masih bisa menampung pengunjung sebanyak 750 orang,” katanya.

Selain itu, kata dia, juga ada informasi himbauan – himbauan dan kemudian menurutnya juga bakal disiapkan tempat cuci tangan dan kelengkapan lainnya.Termasuk masker yang diakui sekarang dalam proses pemesanan.

“Itu, semua nantinya jika diketahui ada salah satu peserta maupun pengunjung, yang tidak memakai masker maka kita beri secara gratis,” ungkapnya.

Terkait semua itu, menurut Arief kesimpulannya ingin kesenian di Kota Batu kembali eksis. Walaupun, tegas dia, harus maksimal dalam menjaga protokol kesehatan. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.