
MALANG (SurabayaPost.id) – Peningkatan status Polresta Malang Kota masih terus berlanjut. Jika sebelumnya terjadi serah terima jabatan pucuk pimpinan, Selasa (3/12/2019) ada enam perwira yang masuk dalam pejabat utama (PJU) Polresta Malang Kota (Makota) resmi berganti.
Rangkaian serah terima jabatan (sertijab) untuk enam perwira itu digelar di halaman Polresta Makota. Keenam perwira yang dilantik itu adalah Kasat Lantas Polresta Malang Kota dijabat AKP Priyanto yang sebelumnya menjabat Kapolsek Bubutan Surabaya.
Kasat Sabhara Polresta Malang Kota dijabat Kompol Suko Wahyudi. Sebelumnya menjabat Kasubbagrenmin empat Ditpamobbit Polda Jatim.

Kasat Intelkam Polresta Malang Kota dijabat oleh Kompol Sutiono yang sebelumnya menjabat Kanit V Subdit II Ditintelkam Polda Jatim. Kasat Reskoba Polresta Malang Kota dijabat Kompol Adi Sunarto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Turen.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota dijabat oleh AKP Yunar Hotma yang sebelumnya menjabat sebagai Kanit II Subdit V Ditreskrimsus Polda Jatim. Sementara Kasat Binmas Polresta Malang Kota dijabat oleh Kompol Pudjiono yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Lowokwaru.
Dalam sertijab itu, Kapolresta Malang Kota, AKBP Leonardus Harapantua Simarmata Permata mengungkapkan, sertijab di lingkungan kepolisian merupakan hal yang wajar. Serta, sebagai salah satu bentuk pembinaan personel dan peningkatan dinamika operasional. “Sekaligus sebagai bentuk analisa evaluasi dan menjawab tantangan masyarakat,” terang dia.
Pada kesempatan tersebut, Leo meminta para pejabat baru untuk segera menyesuaikan diri. Mengingat, di Kota Malang memiliki angka kriminal yang cukup tinggi. “Ditambah, banyak masyarakat urban yang ada. Sehingga, mampu menciptakan suasana yang kondusif,” lanjut dia.
Leo juga meminta para pejabat yang baru dilantik untuk melakukan gebrakan. “Tadi saya sampaikan amanat untuk segera menyesuaikan diri. Dan yang terpenting adalah segera mencari inovasi dan kreativitas,” kata dia.
Dia menambahkan dengan pangkat yang lebih tinggi yakni Kompol, para perwira juga dituntut bekerja lebih optimal. Pelayanan publik yang semula dilakukan manual, bakal diganti dengan teknologi.
“Selain menekan curat, curas dan curanmor hingga narkoba. Yang terpenting adalah inovasi terhadap pelayanan publik. Hal ini juga bertujuan untuk memperkecil komplain,” tandas dia. (lil)
Leave a Reply