MALANG (SurabayaPost.id) – Suhu politik nasional pasca kerusuhan 21-22 Mei 2019 masih terus memanas. Kondisi tersebut membuat banyak tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas) merasa prihatin.
Satu di antara Toga-Tomas itu adalah H Ahmad Mujiono. Warga yang berdomisili di Desa Gading, Kecamatan Bugul awang, Kabupaten Malang ini berharap masyarakat tak terdampak suhu politik nasional tersebut.
“Kita sebagai warga harus cerdas agar tak mudah dipengaruhi. Apalagi diajak untuk melakukan aksi – aksi yang tak memberikan manfaat, tapi justru merugikan diri sendiri dan masyarakat. Itu harus dijauhi,” kata dia.
Menurut dia, jika ada pihak yang mengajak melakukan aksi – aksi tak bermanfaat atau meresahkan harus ditolak. Apalagi, aksi-aksi tersebut bisa mengancam persatuan dan kesatuan.
“Itu sangat berbahaya. Makanya, mari kita jaga persatuan dan kesatuan. Sebab NKRI itu merupakan harga mati bagi kita sebagai bangsa Indonesia,” jelas dia.
Untuk itu dia sangat menentang dan menolak segala bentuk aksi-aksi kekerasan dan kerusuhan. Sehingga dia menghimbau dan mengajak kepada masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Malang untuk berbuat yang terbaik demi menjaga keamanan, kedamaian dan ketentraman.
Karena itu dia berharap agar masyarakat tidak terprovokasi untuk mengikuti ajakan-ajakan yang mengarah pada kekerasan dan kerusuhan. “Mari kita bersama-sama menjaga NKRI. Sehingga kondisi tetap ko dunia, damai dan sejahtera, khususnya di wilayah Kabupaten Malang,” anaknya. (lil)
Leave a Reply