Demi Seniman Kota Batu, Pelukis Internasional Lelang Karya-karyanya

Endro Wahyu bersama Bambang Priyana dan Rudi
Endro Wahyu bersama Bambang Priyana dan Rudi

BATU (Surabayaost.id) – Pemkot Batu dinilai kurang perhatian terhadap para seniman dari berbagai seni yang ada di Kota Batu. Untuk itu Komunitas musisi 90 – an bersama Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Batu menggelar  Gebyar Art Festival 90 – an di Jalan Munif seputaran Alun – Alun Kota Batu, Minggu malam, (16/6/2019).

Selain itu Painter Masterpiece, Spectacular Fashion. Bahkan  City Attractions hingga musical instrument” exhibition all artist collaboration juga ada dalam festival tersebut.

Menariknya acara yang digagas musisi 90- an bersama Ormas PP tersebut, perupa seni lukis dari Kota Batu Koeboe Sarawan juga ikut mewarnai. Maestro seni lukis bertaraf Internasional yang hasil karyanya  banyak terjual dengan harga ratusan juta rupiah memasang juga karyanya.

Pelukis lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu, menyumbang hasil karyanya berukuran 100× 100. Lukisan   di atas kain katun menggunakan cat air dengan teknik batik itu dibanderol Rp 7 juta. Lukisan tersebut dibeli Ketua MPC PP, Kota Batu,Endro Wahyu.

“Kami sangat menghargai kepeduliannya Koeboe Sarawan. Meski karya – karyanya terjual ratusan juta, sang maestro  rela melelang karyanya tanpa mengukur besar dan kecil rupiahnya. Itu demi seniman Kota Batu,” puji Endro Wahyu.

Endro Wahyu yang sapaan akrabnya Abah Hendro itu mengaku prihatin terhadap Pemkot Batu. Alasannya, meski dari beberapa pejabat penting di lingkup Pemkot Batu sudah  diundang dalam acara tersebut. Celalanya tidak ada yang hadir, bahkan tidak ada utusan secara resmi dari Pemkot Batu.

Sementara itu, koordinator penggagas acara yang dimaksut, Bambang Priyana yang sapaan akrabnya BP, mengaku musisi 90 – an dan PP Kota Batu mencoba menstimulasi kawan – kawan nya di Kota Batu.

” Terutama Pemerintah Kota Batu untuk membuat event reguler, dengan tujuan untuk memperkaya daya tarik wisata.Salah satunya dengan Art festival ini yang menyajikan seni tari,seni lukis dan seni musik untuk merangsang para pelaku seni untuk selalu semangat berkreasi,” tandasnya.

Dari sebab itu, tandas dia, ajang kebersamaan para pelaku seni Kota Batu tersebut.BP mengaku,Gebyar 90’s Art Festival yang menampilkan seni tradisi dan seni modern tersebut, mendapat sambutan yang bagus bagi masyarakat batu, serta para wisatawan yang berkunjung ke Kota Wisata Batu.

“Pertunjukan Kolaborasi seni tradisional dan kontemporer harus dilestarikan. Dan harus sering dipertunjukan di hadapan wisatawan, berkreasi tanpa batas demi kemajuan Kota Wisata Batu,” pungkasnya. (gus)

Baca Juga:

  • Giri Kedaton Bonsai 2025, Pelopor Kontes Bonsai Kelas Bintang
  • Jelang Porprov Jatim 2025, DPRD Kota Malang Cek Kondisi GOR Ken Arok
  • UMKM Kota Malang Unjuk Gigi di ICE 2025 Munas VII APEKSI, Begini Kata Wali Kota Wahyu Hidayat
  • Diduga Gelapkan Serifikat Rumah, Bos Koperasi di Kota Malang Dilaporkan Warga Dau ke Polisi
  • Wali Kota Malang Tegaskan Komitmen pada Visi Indonesia Emas Lewat Munas VII APEKSI
  • BRI Cabang Batu Dukung Penuh Proses Hukum Oknum Karyawan Yang Ditangani Kejari
  • Dinyatakan Bersalah, Isa Zega Divonis Hakim PN Kepanjen Malang 3,6 Tahun Penjara
  • Dr. Yayan Riyanto, Advokat Berpengalaman dengan Rekam Jejak Gemilang
  • Berbusana Batik, Wali Kota Malang Hadiri Gala Dinner Munas VII APEKSI 2025 di Surabaya
  • Eksepsi Dua Terdakwa TPPO di Malang, JPU Bakal Jawab Pada Sidang Pekan Depan
  • Be the first to comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.