JOMBANG (SurabayaPost.id)— Atas undangan Dirut DeDurian Park, Yusron Aminulloh, kedatangan ahli Psychowriting asal Yogyakarta, Sabtu (21/9) Dr Muhsin Kalida akhirnya sampai di lokasi Indah DeDuriam Park dilereng Gunug Anjasmoro. Ia merasa terpesona dengan keindahan alamnya.
Ia bertutur dalam keindahan itu ;
“Disiang hari, sambil nyetir sambil menikmati kanan kiri jalan, kiri menjulang kanan mempesona, begitulah sepanjang jalan, semakin mendekat semakin nikmat, di depan mata terlihat kabut di puncak Gunung Anjasmara bergelayutan, menambah bayangan seandainya bisa sampai sana, wah asyik dan menantang beneran, ” tulis Dr Muhsin.
Ia bercerita, ternyata, tidak ada dugaan sedikitpun, tujuan saya ternyata persis di bawah bukit Anjasmara. Untung istri yang aku ajak, ehemm…jam 15:00 an kabut masih bisa merapat dan dingin mulai membelai. Tetapi, keindahan suasana sangat memanjakan mata, begitu asyiknya syeikh Yusron Aminullah mempelihatkan pada saya dan istri, dampak hasil berbicara dengan alam dan alas Wonosalam.
“Sebab, sebelum parkir mobil saya masih merenung agak lama, sejak kapan, jin mana yang menuntun, sehingga terbangun pertapaan literatif seunik dan seinspiratif ini,”
Saya, tambahnya, sama sekali tidak melihat dan pertimbangan harga, karena beliau punya doa dan daya istikharah di bidang fundraising, tetapi yang saya lihat adalah kegilaan ekspresi apalagi yang beliau tawarkan untuk mencerdaskan saya dan kita semua.
Semua saya nikmati, bahkan saat saya berkeliling, tim Dedurian menyapa dengan dengan mikrofon, untuk menyampaikan endorsmen terkait dedurian park.
Ada kolam renang di puncak, ada perpustakaan terbuka, ada cafe, ada tempat selfi, ada durian raksasa, ada penginapan, ada permainan edukatif, mushalla, taman yg sangat indah untuk menghadirkan berbagai ide, pojok-pojok yang didesain khusus untuk menciptakan mood membaca maupun menulis, beberapa gazebo untuk arena diskusi ato kelas khusus, jiiiaaann gile bener nih…, nongkrong sejam di sini bisa turun berbagai ide menulis…, jika udah duduk, pegang bolpoin dan kertas, dijamin nggak bakalan berhenti nulis deh.
Nah, di sore hari itu, telah hadir sekitar 40an orang terdiri dari para penulis dan calon penulis hebat dari berbagai daerah untuk ngaji bareng bersama Cak Yusron.
Tema event cukup menantang jadi karya besar, Millenial Literasi Camp. Dua hari ngaji, dijamin punya karya, bukan hanya bisa menulis doang, tetapi para peserta dari berbagai daerah tersebut akan memiliki buku karya bersama.
Di saat pembukaan inilah, saya diplekotho jadi bintang tamu untuk berbagi pengalaman, di bidang sadar membaca, sadar menulis dan sadar mendokumenkan karya tulis. Usia tulisan kita, akan jauh lebih panjang dari usia kita. Kita dikenal dan dikenang, bukan dari tutur kata, bukan qoola wa qiila, tetapi dari karya tulis kita. (din)
Leave a Reply