BATU (SurabayaPost.id ) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso dan Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama, SIK, MIK serta beberapa undangan yang lain, menghadiri penobatan Putra dan Putri Air dan Njagong sumber, di Sumber Air Binangun, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Sabtu ( 23/11/2019).
Event yang digagas Direktur Utama Perumdam Among Tirto, Kota Batu dalam rangkaian HUT Kota Batu ke – 18 tersebut, mengusung tema” Hormati Bumi Kejarlah Langit” tersebut.
Menurut Direktur utama Perumdam Among Tirto Kota Batu, Eddy Sunaedy,itu sebagai wadah edukasi untuk mencetak generasi milenial yang peduli dalam menjaga kelestarian sumber mata air dan ekosistem khususnya di Kota Batu.
Selain itu,menurut Eddy Sunaedy yang sapaan akrabnya Shokek ini,tujuannya untuk mencetak generasi milenial yang melek lingkungan. Artinya generasi yang memiliki dedikasi untuk menjadi pelopor dalam menjaga kelestarian sumber mata air dan ekosistem di lingkungannya masing – masing.
” Sumber mata air di Kota Batu yang mengalami penurunan volume air akibat beberapa hal.Seperti anomali cuaca yang tidak menentu,lantaran karena banyaknya sumur bor di beberapa wilayah di Kota Batu,” tandasnya.
Lebih lanjut, tandas dia terkait pembangunan yang tidak ramah lingkungan, dan kesadaran publik yang belum bisa digali untuk menjaga ekosistem.
” Jadi kami bersama dengan generasi milenial untuk melakukan gerakan riil dalam rangka menjaga ekosistem di Kota Batu,” tandasnya.
Salah satunya, tandas dia dengan melakukan gerakan menabung air. Nah ini merupakan salah satu cara untuk menjaga stabilitas air yang ada di seluruh wilayah Kota Batu,” paparnya.
Mengenai hal tu, papar dia bagaimana kedepannya Pemerintah Kota Batu agar hadir didalam regulasinya untuk membatasi pembangunan – pembangunan sumur bor yang ada di Kota Batu. Sehingga keberadaan sumur artesis bawah tanah ini bisa terjaga betul guna untuk mewariskan untuk anak cucu kita nantinya.
” Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan sumber mata air yang ada di Kota Batu dengan rutin melakukan reboisasi atau penghijauan, rutin membuat sumur resapan, dan rutin pula mengadakan gerakan menabung air. Semua itu dilakukan untuk menjaga stabilitas air di Kota Batu,” tegasnya.
Itu tegas dia, minimal warga atau masyarakat punya kesadaran untuk tidak buang sampah sembarangan dan tidak menebang pohon sembarangan.
Untuk diketahui, rangkaian kegiatan yang dimaksud, prosesnya diawali dengan tumpengan selamatan sumber, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan putra dan putri air.
Setelah itu, dilanjutkan dengan jagong/diskusi tentang sumber mata air dengan 4 pemateri yakni Ir Bambang Irianto (Penggagas Gerakan Menabung Air), ir Lukman Hakim MSc (Penyuluh Tanah dan Air dari Universitas Brawijaya Malang), Mierel (Pemerhati Lingkungan) dan Eddy Sunaedi (Direktur Utama Perumdam Among Tirto ,Kota Batu.
Dikesempatan itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, mengaku dalam rangka peringatan hari jadi Kota Batu ke 18, dengan mengusung tema” Hornati Air Kejarlah Langit ” dan dikemas pula dengan pemilihan putra putri air dan acara lainnya, menurutnya luar biasa, alasannya.
“Hajat besar Perumdam dengan pemilihan putra putri air, bagi adik – adik yang lain agar bisa menyiarkan penggunaan air secara bijaksana,” pesannya.
Itu, pesan dia, sumber air ini harus kita jaga bersama, untuk itu Kota Wisata Batu walaupun musim kemaraunya cukup panjang tidak kekurangan air, dan itu.
“‘Anugerah yang luar biasa dari Allah SWT untuk penduduk Kota Batu ini,” pungkasnya (Gus)
Leave a Reply