Curi Motor, Pacar Dijadikan Umpan

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata menunjukan barang bukti senjata api (senpi) yang digunakan kawanan pelaku

MALANG (surabayapòst.id) – Tim Singo Arema Police kembali meringkus komplotan pencurian motor. Pacar anggota komplotan tersebut dijadikan umpan.

Itu terbongkar setelah polisi menangkap empat tersangka. Di antaranya Saiful (29), warga Desa Pandanlandung Timur, Kecamatan Wagir.

Selain itu Alfan (18), warga Jl. Gapuro, Kelurahan Pandan Landung, Kecamatan wagir. Lalu, Melati (20), warga Jl. Bandulan, Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun, Kota Malang dan Dewa Saputra (36), pedagang cilok, warga Jl. Legok Kepanjen, Kabupaten Malang.

Empat kawanan pelaku yang menggunakan senjata api mainan untuk menakuti korbannya

Bahkan, 1 dari para tersangka itu, dihadiahi timah panas guna untuk melumpuhkan. Para tersangka digulung atas dugaan melakukan kerjasama dalam melakukan pencurian di kawasan tanah kosong di Jl. Bandulan Barat, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

“Ini kasus yang sangat menjadi atensi masyarakat. Para tersangka itu, bekerjasama dengan peran masing masing. Satu tersangka bahkan sempat menodongkan senjata api mainan (korek api). Itu untuk menakuti korban, bahkan dengan mengaku anggota Polisi Polsek Dau,” tutur Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, Rabu (19/02/2020).

Ia melanjutkan, kejadian itu berawal saat korban chatting lewat medsos ke nomor tersangka Melati. Saat itu, korban meminta bertemu (kopi darat). Melati meminta korban untuk membawa miras guna diminum berdua. Namun, korban tidak menyadari, jika saat itu yang diajak chatting bukan Melati, melainkan pacarnya, Saiful.

“Para tersangka merencanakan perampasan / pencurian barang milik korban guna memberi pelajaran. MLT meminta korban ketemu di kawasan SPBU Mergan. Sementara tersangka yang lain mengawasi keadaan,” lanjut Kapolresta.

Setelah bertemu, korban bersama Melati pergi ke TKP (tanah kosong). Sekitar 30 menit berada di lokasi, kemudian datang para tersangka lain. Saiful bahkan mengaku menjadi anggota Polisi Polsek Dau. Hal itu dibuktikan dengan senjata api (model korek api) dipukulkan ke helm korban.

“Mengaku anggota Polisi, dan mengatakan jika korban tengah bertransaksi narkoba. Kemudian MLT dijadikan jaminan dan motor korban dibawa ke Polsek. Ia berpesan, agar korban menyelesaikan di kantor Polisi,” imbuh Leo.

Berhasil memperdayai korban, para tersangka kabur dan membagi hasil kejahatannya. Sebelumnya, motor dijual ke tersangka Dewa Saputra, dengan harga Rp. 1,2 juta.

Sementara HP dan helm dijual online Rp. 650 ribu. Dari penjualan itu, hasilnya dibagi, dan sisanya untuk makan. Dari kasus ini, petugas masih mengejar satu orang DPO. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.