GRESIK (SurabayaPost.id)–Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhamd Yani membuat pengumuman terbuka melalui akun Facebooknya yang menginformasikan terkait pemberlakuan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Gresik. Menantu Kyai Khos KH Agoes Ali Mahsyuri Tulangan Sidoarjo Jawa Timur ini memberi kabar soal kesepakatan DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Eksekutif) terkait jaring pengaman sosial (JPS) berbentuk langsung tunai (BLT) atau tidak dalam bentuk sembako.
Total anggaranya untuk penanggulangan Covid-19 ini mencapai Rp210 miliar.
“Anggaran 210 miliar itu akan diberikan kepada 116 ribu kepala keluarga (KK) di 18 kecamatan se-Kabupaten Gresik. Masing-masing penerima akan mendapat Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan, Mei-Juli 2020,” tutur Yani dalam FB pribadinya yang diunggah beberapa waktu yang lalu.
Anak pengusaha jasa angkutan asal Gresik ini mempertegas kembali soal siapa yang boleh menerima dan kebagian utang dari APBD Gresik itu ?
“Warga yang belum menerima bantuan dari program pemerintah pusat dan daerah seperti Program Keluraga Harapan (PKH), Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT), dan BLT dari Dana Desa (DD). Sehingga tidak tumpang tindih. Tidak dobel,” urainya.
Ia memastikan, bantuan yang ia perjuangkan dengan seluruh anggota DPR tersebut akan segera cair dan didistribusikan.
“InsyaAllah, secepatnya bantuan ini kami usahakan dapat segera dicairkan dan terdistribusi ke warga yang berhak. Mengingat, PSBB sudah diberlakukan,” tegasnya.
Unggahan pria yang akrab disapa Gus Yani ini mendapat banyak tanggapan. Bahkan ada yang menanyakan apa nama akun media sosial bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Karena daerah lain sudah cair tapi Gresik sampai hari ini belum jelas kapan airnya. Dan ia mengaku akan bersilaturohmi. “Minta tolong pak Yani . . Akun Media Sosial pak Bupati apa ya pak. . ? Netizen mau bersilaturahmi,” ujar akun FB Shafa Aditya. “semoga semuanya dapat bantuan untuk masalah wabah iki pak yani.soale semuanya terdampak wabah virus cavid 19 iki.mohon secepatnya pak.kota lain udah bisa menikmati mosok gresik mung berita aja yg muncul pak.gak pakai lama pak (GPL),” sahut @Wiro Wulan.
Keluhan demi keluhanpun berantai untuk wadul ke orang nomor satu di gedung DPRD Gresik ini. Dengan harapan mereka benar benar mendapat perhatian, karena mereka sangat berharap mendapat bantuan dari pemerintah. “Assalamu’alaikum Pak Yani tolong di bantu…Saya warga Lasem,Sidayu,Gresik dn bekerja di GKB…suami sebagai buruh bengkel dn saya sendiri sebagai asisten rumahtangga. Dan selama ini saya merasa terabaikan sebagai masyarakat Lasem karna tidak pernah mendapatkan bantuan apapun. Yg jadi pertanyaan apakah karna saya tdk punya rumah di lasem hingga terlupakan???Karna selama ini saya kalo sambang ke Lasem hanya numpang di rmh mertua dn klo di GKB saya numpang d rumah majikan.Tolong bantuannya Pak dn di perhatikan nasib kami yg hidup pas”san ini.Jazakallah Khair???,” ungkap @Nihlatun Na Zidah.
Warga berharap, agar bantuan akibat pandemi Covid ini benar benar dikawal dan diawasi. Karena dana ini sangat berpotensi untuk disalahgunakan oleh pihak pihak yang tidak memiliki empati disaat kondisi seperti sekarang ini. Mereka juga meminta kepada DPRD agar memiliki call center pengaduan khusus bantuan tersebut.
“Assalamualaikum gus Yani, mugi2 d paringgi kesehatan. Tolong bener2 d pantau agar bs mengena tetap pada sasaran. Dan perlu d ketahui kebanyakan pembagian berdasar kekeluargaan. Tolong buat call free pengaduan dr anggota DPRD gresik, shg bs d pantau langsung k TKP. Matur suwon,” pinta @Budi Hermanto
Leave a Reply