Guru SMK Ciptakan 204 Lagu Selama Pandemi Covid-19

Poedianto guru SMK yang hobi menulis lagu dan cerpwn

SURABAYA (SurabayaPost.id) – Masa pandemi Covid-19 ternyata tak menjadi halangan bagi Poedianto untuk berkarya dan berkreativitas. Buktinya, guru SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya mampu menulis lirik dan lagu Jawa. 

Semangat menguri-uri seni budaya tradisi itu setidaknya, Poedianto ini sudah menghasilkan sebanyak 204 lagu Jawa.  Lagu-lqgu tersebut bertema pendidikan, persahabatan, religi, asmara dan lainnya. 

Diantara judul lagu yang diciptakan seperti   Dina Becik, Mung Sliramu, Rembulan Dadi Saksi.  Tresnaku Trenamu, Kembang Mawar, Rukun, Sepi Wengi Iki. Selain itu, Yen Kowe Nesu, Bali Ning Desa, Bebungahe Ati, Pramuka, Sregep Sinau dan banyak lagi. Lagu-lagu tersebut dilantunkan sendiri dengan gitar usangnya.

Poedianto

“Lagu-lagu ini hanya sebagai karya dasar. Tetapi apabila ada penyanyi yang berkenan, boleh menyanyikan lagu-lagu ini. Silahkan saja. Semuanya sudah ada di youtube,” terangnya pada SurabayaPost.id,  Jumat (14/5/2021).

Menurut dia, berbagai tema yang diangkat dalam bentuk syair lagu itu bukan untuk dirinya sendiri. Namun, demi melestarikan budaya Indonesia, khususnya Jawa.

“Saya tidak ingin jadi penyanyi. Saya hanya pencipta lagu Jawa,” ujarnya tatkala ditanya oleh teman guru sejawatnya usai memberi pelajaran pada murid-muridnya secara daring di ruang guru baru-baru ini.

Pecinta seni tradisi wayang kulit, ludruk, janger, ketoprak, keroncong, langgam, campur sari ini, juga punya banyak karya tulis. Sebab, guru yang masih energik ini sudah menulis berbagai cerita rakyat, legenda, ephos dan  cerpen. 

Poedianto

Misalnya cerita dengan judul Sang Guru, Perawan Sendang Madu, Cinta Suci di Kaki Gunung Wilis, serta berbagai cerpen sosial. Bahkan beberapa karya tulis tersebut dipakai untuk lakon Ludruk RRI Surabaya dan tema obrolan budaya RRI Surabaya. 

Karya-karya tersebut –hebatnya–  ditulis Poedianto saat waktu luang. Misalnya,  ketika di tengah-tengah kesibukan tugas-tugas guru dari sekolah tempatnya mengabdi.

“Saya memang suka menulis. Menulis apa saja yang berkaitan dengan seni dan budaya. Saya juga pernah menulis di majalah pendidikan milik Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, yaitu Majalah Info, Majalah Bende, Majalah Media dan media pendidikan lainnya,” paparnya.

Lebih lanjut, guru yang suka humor ini mengatakan bahwa seni budaya tradisi diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan atas. Baik seni tari,  menyanyi, karawitan,  pedalangan dan seni lainnya. “Sebab garda terdepan melestarikan seni budaya tradisi itu  di sekolah-sekolah,” pungkasnya. (Lil) 

Baca Juga:

  • H. Rendra Masdrajad Safaat Kunjungi Rumah Keluarga Korban Insiden Jatim Park 1, Soroti Pentingnya Keselamatan Wahana Wisata
  • Oknum Pengacara Terduga Pelaku Penganiayaan Kakek di Malang, Dikabarkan Sebagai Tersangka
  • LKPH UMM Resmi Tandatangani Kontrak Bantuan Hukum 2025, Siap Wujudkan Akses Keadilan
  • UIBU Gelar Riyoyoan Bersama Insan Media dan Organisasi Pers Malang Raya
  • Gelar Konferensi Pers, Persada Hospital Malang Akui Belum Komunikasi dengan Korban Pasien Oknum Dokter Cabul
  • Hadiri Halalbihalal Grib Jaya, Wali Kota Batu Sebut Grib Jaya Bagian Penting Tak Terpisahkan Dalam Proses Pembangunan
  • Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang, Ngaku Hanya Jalankan Standar Pemeriksaan
  • Korban Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dokter di Malang Resmi Lapor Polisi
  • Menteri Imipas Agus Andrianto Tinjau Panen Perdana Program Ketahanan Pangan di Nusakambangan
  • LKPJ Disetujui Dewan, Wali Kota Malang Siap Tancap Gas Bangun Pasar Gadang dan Blimbing
  • Be the first to comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.