BATU (SurabayaPost.id) – Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang ( DPC) Partai Gerindra Heli Suyanto SH yang sekaligus sebagai wakil ketua 2 DPRD Kota Batu, Jumat (6/8/2021) angkat bicara.
Itu, terkait dengan beredarnya kabar dari salah satu warga Kota Batu pada saat ingin membawa pasien ke wilayah Tuban dengan menggunakan jasa mobil ambulance milik partai Gerindra Kota Batu dikabarkan dibanderol biaya sebesar Rp 2,7 juta.
“Jadi, beredarnya kabar tersebut, itu hanya miskomunikasi dan penggunaan jasa mengangkut pasien maupun jenazah menggunakan ambulance Gerindra itu gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun,” kata Heli.
Dengan begitu, Heli mengaku yang mewakili dari penanggung jawab mobil ambulance atas nama Minto, menguraikan terjadinya miskomunikasi tersebut.
“Pada hari Kamis 5/ 07/ 2021 sekitar Pukul 13.10 WIB Pak Minto selaku penanggung jawab ambulance Gerindra menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal,” katanya.
Lantas, kata dia, sang penelpon tersebut, menanyakan terkait biaya ambulance apabila membawa pasien ke Tuban.
” Saat itu, Pak Minto menyampaikan Jika ambulance Gerindra tidak pernah memasang tarif kepada siapa saja yang membutuhkan. Namun saat itu, dia menyampaikan berdasarkan sepengetahuannya, jika di rumah sakit ( RS) biasanya biaya jasa ambulance untuk ke daerah Tuban, kurang lebih sebesar Rp.2, 7 juta,” ujarnya.
Setelah itu, ujar dia, sang penelpon menyampaikan akan berunding dengan keluarganya dulu.
Selanjutnya, menurut Heli,penelpon tersebut, tidak menghubungi lagi, alias tidak ada komunikasi lanjutan.
“Namun setelah itu beredar kabar di media sosial bahwa jika menggunakan jasa ambulance milik dari Partai Gerindra ke Tuban, biayanya sebesar Rp 2, 7 juta,” terangnya.
Dengan beredarnya kabar tersebut, terang dia, dirinya sebagai pengurus DPC Partai Gerindra mengaku langsung mengklarifikasi kepada Minto.
“Beliaunya sebagai penanggung jawab ambulance. Yang perlu kami tegaskan lagi, saat itu tidak ada permintaan bantuan untuk ambulance.Tapi sang penelpon tersebut,sekadar menelpon saja dan tidak menjelaskan keperluannya dan jatidirinya orangnya,” ungkapnya.
Terlebih ungkap dia, ambulance Gerindra sesuai perintah partai, menurutnya itu gratis untuk kebutuhan masyarakat yang memerlukan.
” Monggo ( mari) bisa ditanyakan kepada salah satu teman wartawan yang pernah menggunakan jasa ambulance.Kebetulan kemari dari salah satu keluarga rekan wartawan yang tutup usia, dan dia menggunakan jasa ambulance Gerindra.Itu tidak ada pungutan biaya dan sebagainya,” jelasnya.
Selain itu, jelas dia, ambulance tersebut, juga sering digunakan kegiatan – kegiatsan sosial.
“Termasuk pada saat ada bencana di Sumber Brantas Kota Batu saat itu.Mobil itu untuk mengangkut warga dan sebagainya, itu juga gratis,” katanya.
Kemudian, kata dia, dengan kejadian ini, dirinya menyampaikan mohon maafnya kepada masyarakat Kota Batu, terkait beredarnya kabar seperti itu, yang menurutnya karena terjadi miskomunikasi.
“Apalagi di negeri ini, khususnya di Batu, warga sedang dilanda kesulitan karena pandemi. Alih – alih ambulance Gerindra yang notabene untuk menyediakan masyarakat yang membutuhkan harus dibandrol biaya jasa, itukan sangat keterlaluan kalau itu sampai terjadi,” serunya.
Untuk itu, ia tegaskan lagi, siapa saja yang membutuhkan jasa ambulance Gerindra,disarankan dia, agar langsung datang ke Kantornya Gerindra di Jalan Diponegoro,Kota Batu.
“Ambulance ini, fasilitasnya sudah memadai, mulai dari oksigen, APD dan beberapa kelengkapan lainnya. Jika diperlukan untuk pasien maupun mengangkut jenazah itu bisa dan gratis,” timpalnya.
Sekadar diketahui, beredarnya informasi yang dinyatakan karena terjadi miskomunikasi oleh Heli tersebut.Terkait biaya ambulance ditarik Rp 2,7 juta keluarga Ngatik warga Kota Batu, hendak dirinya menghubungi penanggung jawabnya ambulance Partai Gerindra Minto.
Saat dirinya tengah sakit usai mengkonsumsi obat, pada saat itu, oleh pihak keluarganya bakal diboyong di kediaman orang tuanya di Kabupaten Tuban. ( Gus)
Leave a Reply