BATU ( SurabayaPost.id ) – Kepala Dinas Pariwisata (Disparta), Kota Batu, Arief As Siddiq, Sabtu ( 22/1/2022) puji event yang digagas Managemen Warung Kopi Sumber Cinde, era tahun 60 han (Jadul), di Dusun Binangun, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Itu, disampaikan Arief saat menghadiri event, di Warung Kopi Sumber Cinde ( WKSC ) dengan mengusung tema,’ Nandur Kamulyan, Saling Silang,’ folklore nusantara.
” Ini luar biasa jadi satu komponen salah satu masyarakat yang ada di Desa Bumiaji, Dusun Binangun Sengonan,” kata Arief.
Karena, kata dia, potensi kearipan lokal yang ada di dusun ini untuk menjadi distitasi wisata yang luar biasa.
“Cafe dengan berbasis alam dan berbasis masyarakat dengan kemasan menampilkan musik eknik yang sangat luar biasa,” puji Arief.
Ini, menurut dia, tentu memberikan kontribusi kepada pembangungan pariwisata.Dengan demikian, mantan Kadis DLH Pemkot Batu, ini
menyampaikan terimakasihnya kepada owner dan pemerintah desa setempat yang telah menfasilitasi.
” Mereka punya ide dan gagasan luar biasa .Saya kira ini akan maju dikawasan seluas tiga hektar yang merupakan pusatnya sumber mata air cinde,” ungkapnya.
Ini, ungkap dia, menjadi destinasi wisata yang sangat baik.Olehkarena itu, pihaknya berharap bisa melibatkan komponen masyarakat bagaimana nanti pengelola ini bisa melibatkan Karang Taruna, dan Linmas.
” Selain itu, bisa melibatkan tim desa wisata , dan bisa bersinergi.Didesini banyak pilihan destinasi
wisata yang baik.Terlebih adanya Warung Kopi Sumber Cinde,” ujarnya.
Terlebih,lagi, ujar dia, wisata berbasis air bersih dari sumber yang menurutnya kolaborasi ini akan lebih cepat mencapai target dalam rangka pengelolalaan berbasis pariwisata dibatu.
Waktu yang sama, pelaku wisata Kota Batu , Suryo Widodo, selaku Direktur Jatim Park 3, meyakini semakin banyak pilihan otomatis bakal menarik.
” Tempat rekreasi semakin banyak pilihan yang pasti semakin menarik. Mau kewisata alam dan wisata buatan dibatu tempatnya.Ini melenggkapi Kota Batu, jadi apapun ada,” paparnya.
Ketika, para wisatawan menghendaki ditempat wisata yang sepi, menurutnya sudah tersedia.
” Artinya, saling melengkapi disini terus terang di batu belum ada wisata yang terkonsef semacam ini,” ngaku Suryo. Sementara itu, Owner Warung Kopi Sumber Cinde, Eko Yudi Irawan, alias Eko Jeep, mengaku.
” Sebetulnya kami sudah 7 tahun yang lalu memiliki lahan disini dan kesempatan ini terjadi, usai pandemi.Kita akan mencoba suatu kawasan wisata yang berbesik masyarakat, dan kami ingin mengajak masyarakat sekitar untuk mengembangkan pariwisata,” katanya.
Ini, kata dia, berdasarkan kacamata dirinya, yang notabene sebagai pelaku pariwisata.Bumiaji, menurut dia cukup potensi dan menarik.
” Terkait menu – menu yang disajikan mengambil tradisional batu 60 han. Jadi tidak ada konsef modern.Kebetulan saya sebagai konsultan pariwisata, jadi konsep warung 60 han ini kita sajikan menu sejenis pecel, ikan asin dan sebaginya,” ungkapnya.
Disini,ungkap dia, akan terus kembangkan dan terus berlanjut.
” Harapannya sekarang dari dunia pariwisata yang bisa lebih.Apalagi, usai menghadapi pandemi kemarin masyarakat hampir dua tahun kerkungkung disaat pandemi,” tegasnya.
Namun, sekarang, tegas dia, sudah mulai bergeliat lagi untuk berwisata.
” Kota Batu, Kota Wisata kita yakini jadi jujukan wisatatawan dari berbagai penjuru dunia,” timpalnya ( Gus)
Leave a Reply