GRESIK (SurabayaPost.id)-Pembangunan Kantor Majlis Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Menyar, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, belum bisa direalisasikan lantaran sertifikat lahan masih ‘tersandera’ di Bank BRI Cabang Gresik. Rencananya MWC Manyar akan membangun gedung di atas lahan seluas 8 X 20 M2, yang telah dibeli dari Moh. Sufyan, warga Manyarejo, Kecamatan Manyar.
Menurut Pengurus MWC NU Manyar, Khumaidi Maun ertifikat tersebut masih berada di Bank BRI Gresik setelah dijadikan anggunan pemilik tanah saat pinjam uang di bank tersebut. Namun yang menjengkelkan pihak MWC NU Manyar sudah menyiapkan tabungan sebesar Rp 700 juta, dari pinjaman sebesar Rp400 juta oleh Sufyan pemilik sebelumnya, tetapi hingga saat ini pihak bank belum memberikan klarifikasi penyebab molornya keluarnya sertifikat tanah tersebut.
“Tabungan itu dijadikan jaminan untuk mengambil sertifikat. Kami sudah 4 bulan terhitung mulai bulan Februari 2022 berupaya mengambil sertifikat itu. Namun, tak kunjung diberikan. Hingga saat ini kantor MWC NU belum bisa dibangun. Mereka (donatur) setiap hari mempertanyakan kapan kantor dibangun,” kata Khumadi, Senin (30/5)
Donatur kata Khumaidi, sudah mencapai 150 donatur. Mereka ada yang atas nama pribadi dan lembaga. Donatur yang diberikan mulai Rp 1 juta-200 juta. “Dari hasil donatur itu dana yang sudah terkumpul mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” ungkapnya.
“Uang donatur itu kami belum berani gunakan untuk membangun kantor MWC NU Manyar, sebab tanah yang kami beli dari Moh Sufyan sertifikat belum kami pegang, karena masih tersandera di Bank BRI Pangsud,” beber mantan Anggota DPRD Gresik ini.
Lebih jauh Khumaidi menyatakan, bahwa Sufyan sebelum tanahnya dibeli MWC NU punya pinjaman yang masih Rp 400 juta di Bank BRI Cabang Gresik.
Karena itu, setelah tanah tersebut dibeli MWC NU Manyar, panitia pembangunan gedung Kantor MWC NU Manyar melalui panitia pembangunan Suhaili telah menyediakan rekening (tabungan) sebesar Rp 700 juta di Bank BRI Cabang Gresik.
Khumaidi menyatakan, bahwa pihak MWC NU Manyar sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa mengambil sertifikat tanah tersebut.
Termasuk minta bantuan Ketua DPRD Gresik, Moh. Abdul Qodir. “Kami juga telah minta bantuan Ketua DPRD (Abdul Qodir) agar sertifikat itu cepat bisa keluar dari Bank Jatim, sehingga kami segera bisa membangun kantor,” tuturnya.
“Yang menangani sertifikat itu di Bank BRI Jalan Pangsud, Gresik, Pak Bagus, bagian marketing BRI,” tutupnya.
Sementara itu, Bagus yang disebut Khumadi Maun sebagai marketing BRI bagian sertifikat saat dihubungi meski terdengar nada dering tapi belum terangkat.
Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari pihak Bank BRI Cabang Gresik. (uki)
Leave a Reply