MALANGKOTA (SurabayaPost.id)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menyarankan agar ada penambahan sejumlah fasilitas pada revitalisasi Pasar Wilis saat ini. Tujuannya, agar revitalisasi tersebut bisa betul-betul berdampak pada meningkatnya kunjungan ke kawasan pertokoan buku ini.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi mengatakan, salah satu fasilitas yang mungkin bisa ditambahkan yakni seperti ruang yang bisa digunakan untuk berbagai aktifitas. Seperti ruang diskusi, ruang membaca buku, atau ruang yang bisa digunakan untuk nongkrong.
“Harapannya ada tambahan fasilitas, misal diadakan satu ruang khusus untuk penerapan digitalisasi. Sehingga orang kesana tidak hanya ke toko buku, bisa nongkrong, bisa maen gadget. Kalau sekadar itu sebenarnya tidak susah,” jelas Arief, dikutip dari Malangtimes, Jumat (10/11/2023).
Bahkan menurutnya juga akan sangat bagus jika fasilitas berupa ruang tersebut dapat dilengkapi dengan koneksitas atau jaringan internet. Sebab saat ini menurutnya, sarana untuk membaca tidak hanya dilakukan melalui buku saja. Namun juga bisa dilakukan menggunakan teknologi e-book.
“Sekarang kan juga banyak digitalisasi buku. Jai kalau disediakan dengan fasilitas mumpuni seperti wifi yang kenceng, tempat nyaman, akan banyak dikunjungi,” terang Arief.
Arief mengatakan, setidaknya hal itu diharapkan bisa meningkatkan kunjungan masyarakat ke kawasan toko buku yang berada di Jalan Wilis. Dan selanjutnya juga diharapkan dapat memberikan efek secara berkelanjutan dalam meningkatkan pendapatan para pedagang di kawasan tersebut.
“Saya yang akan mengusulkan dalam pembahasan. Karena ada di Diskopindag, jadi mitra saya di komisi B,” imbuh Arif.
Arif menilai hal tersebut memang perlu dilakukan. Mengingat keberadaan Toko Buku Wilis juga menjadi salah satu landmark di Kota Malang. Dan cukup terkenal, apalagi bagi Kota Malang yang banyak ditinggali oleh para mahasiswa.
“Itu satu-satunya di Malang, bahkan cukup terkenal,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kawasan yang menampung sebanyak 68 kios pedagang buku itu tengah dalam proses revitalisasi. Informasi yang dikutip dari lpse.malangkota.go.id, revitalisasi area Toko Buku Wilis menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,02 Miliar.
Pedagang sendiri berharap revitalisasi tersebut bisa berdampak pada meningkatnya kunjungan hingga pendapatannya. Sebab, revitalisasi sendiri memang difokuskan untuk memeprbaiki beberapa kerusakan yang banyak dikeluhkan. Seperti atap bocor atau drainase yang kurang optimal.
Namun demikian, revitalisasi bukan menjadi satu-satunya keinginan para pedagang. Sebab, hal tersebut dinilai kurang begitu menjamin pendapatan pedagang dari menjual buku bisa kembali meningkat, meskipun jumlah kunjungan diprediksi bertambah setelah area tersebut direvitalisasi.
Beberapa pedagang menginginkan ada beberapa kegiatan yang bisa digelar di area Toko Buku Wilis. Tentu kegiatan tersebut masih seputar tentang buku. Misalnya seperti forum diskusi, bedah buku ataau kegiatan lain. (*)