MAGETAN (SurabayaPost.id) – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menggelar kegiatan Pondok Ramadhan, yang dimulai Senin (18/3/2024) hingga Jumat (22/3/2024).
Kegiatan yang berlangsung di lingkungan sekolahan setempat, Jl. Raya Bendo, Magetan, itu untuk memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan 1445 H tahun ini.
Bernaung di Masjid Al Ikhlas SMKN 1 Bendo, ratusan siswa siswi kelas X dan XI itu mendapat pemaparan tentang perlu dan pentingnya – bukan sekedar beribadah – melainkan tata cara beribadah yang tepat dan benar sesuai tuntunan Islam.
Materi yang disampaikan dua nara sumber dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, Binti Masruroh, S.HI dan Zaenal Abidin, S.Pd.I, itu menyangkut teori dan praktek thaharah (bersuci), merawat jenazah (memandikan, menyalatkan), pembayaran zakat fitrah serta yang menyangkut pendidikan agama Islam lainnya.
“Dengan menerapkan praktik beribadah Islam secara benar, akan membawa nilai spiritual yang lebih tinggi. Itu yang kami harapkan kepada para siswa, kelak jika berada di tengah-tengah masyarakat,” jelas Drs. Sugiyanto, M.Pd, Kepala Sekolah SMKN 1 Bendo, kepada jurnalis, Kamis (21/3/2024).
Ditambahkannya, para siswa akan kehilangan momentum kesehatan rohani sekaligus jasmani, manakala mengabaikan puasa Ramadhan saat ini.
Kegiatan Pondok Ramadhan, menurutnya, merupakan ruang terbagus guna membentuk sikap taat penuh kepada Allah SWT bagi seluruh siswa pesertanya.
Kecuali itu, lanjutnya, selain faedah rohani juga terdapat manfaat lain yang luar biasa saat seorang Muslim menjalankan puasa secara kontinyu, yakni kesehatan jasmani (tubuh).
“Literasi yang pernah saya pelajari, puasa Ramadhan sebulan penuh secara kontinyu, merupakan proses detoksinasi (membuang racun) yang menumpuk dalam tubuh. Jika tubuh tanpa racun, fungsi otak akan meningkat. Singkatnya, manfaat puasa Ramadhan itu dunia dan akhirat,” jelas Sugiyanto.
Dalam hal praktik, dua pemateri dari KUA Bendo itu meminta satu per satu siswa untuk memperagakan cara berwudhu, cara memandikan dan menyalatkan jenazah dan praktik membayar zakat fitrah.
Kecuali penerapan praktik ibadah, para siswa peserta Pondok Ramadhan juga mengikuti ibadah sholat sunnah, Dhuha, bersama-sama di masjid setempat. Dilanjutkan pembacaan nadhom Asmaul Husna, hingga suasana religius terasa kental.
“Mengikuti kegiatan ini, saya merasa lebih terang tentang ibadah Islam. Karena ditunjang oleh praktik-praktik langsung. Terlebih dibimbing oleh tutor yang kompeten,” ungkap Zaenal Abidin dan Binti Masruroh, dua siswa peserta Pondok Ramadhan, kepada jurnalis.
Kedua pemateri menegaskan, kegiatan itu diharapkan mampu membawa para siswa peserta Pondok Ramadhan, mampu menjalani hidup dalam suasana bagaimana pun.
Terlebih, Ramadhan merupakan bulan – yang di dalamnya – Allah SWT menjanjikan kepada umat Muslim yang menjalankan puasa secara serius berupa rahmat, ampunan dan surga. (fin)