Aquarium Megatank Disorot, Begini Tanggapan Pakar Pembuat Aquarium Outdoor

Nur Mohammad, pakar pembuat aquarium outdoor dari Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Nur Mohammad, pakar pembuat aquarium outdoor dari Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

MALANGKOTA (SurabayaPost.id)- Aquarium Megatank yang berada di taman Adipura Kota Malang dalam beberapa waktu lalu dihujani komentar dari netizen. Namun apakah masyarakat mengetahui bahwa kolam ikan outdoor sudah ada sejak dulu?

Pakar pembuat aquarium outdoor pun angkat bicara. Dia adalah Nur Mohammad, seorang pria yang beralamat di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Nur Mohammad adalah perajin kolam ikan atau akuarium outdoor. Selama tiga tahun terakhir, Nur sudah ratusan kali membuat kolam ikan outdoor. Sebelumnya, menekuni bidang tersebut di Pulau Bali. Alhasil, namanya melambung dan kerap mendapat pesanan.

Disinggung mengenai komentar netizen tentang Aquarium megatank di Taman Adipura, Nur Mohammad mengakui bahwa sebenarnya tidak ada masalah tentang kolam ikan outdoor. Ia pun mencontohkan bahwa petani koi di Blitar, Jawa Timur kolamnya outdoor dan terkena sinar matahari langsung.

“Kolam outdoor itu boleh-boleh saja, untuk diketahui semua petani koi di Blitar itu kolamnya outdoor, kena sinar matahari langsung, kena hujan langsung itu tidak masalah. Ikannya malah cepat besar, karena kena sinar matahari, adanya lumut, itu buat ikan cepat besar,” tutur Nur Mohammad, Jumat (26/04/2024).

Pria yang memiliki bisnis membuat kolam ikan bernama Nur Kolam ini menjelaskan permasalahan kolam outdoor hanya karena kacanya yang mudah kotor. Sehingga butuh waktu untuk membersihkan.

“Masalahnya hanya satu, karena kolam kaca, ya harus sering bersihkan kaca nya, untuk filterisasi sudah memenuhi standar kolam koi,” katanya.

Ia pun membantah bahwa ikan koi akan mati jika kena panas sinar matahari atau air hujan secara langsung. Karena kolam outdoor biasanya sudah dibekali filterisasi yang bagus.

“Ikan mati kepanasan dan lainnya itu tidak akan benar, jadi ikan koi itu kena panas, air hujan itu tidak ada masalah,” ujar Nur.

Disinggung tentang kelengkapan apa saja yang dibutuhkan untuk kolam outdoor, Nur mengaku sebenarnya banyak yang harus disiapkan agar filterisasi dan kotoran yang ada didalam kolam tersedot secara maksimal.

“Kalau ditempat kami, pembuatan kolam itu standar, ada pipa bottom drain, dia kerjanya menyedot kotoran yang ada didasar. Kalau besar ada tiga sampai empat titik, tergantung besar kecilnya kolam,” jelasnya.

“Lalu ada skimmer, itu fungsinya untuk menyedot kotoran yang ngambang. Nanti semua kotoran itu masuk pada filter kotak pertama, lalu masuk chamber kedua ketiga keempat dan terakhir kelima mesin pompa dan masuk kolam lagi lewat waterfall. Jadi airnya setiap hari selalu kesaring dan pasti selalu bening,”imbuh dia.

Selain itu, juga ada aerator yang fungsinya untuk menghasilkan oksigen didalam kolam. Sehingga ikannya benar-benar bisa sehat. “Kemudian oksigen dari waterfall itu juga bisa dapat dari situ,” ucapnya.

Pria yang telah ratusan kali membuat kolam outdoor ini pun mengaku bahwa sebenarnya netizen harus menelaah lebih dulu jika ingin komentar.

Dia mencontohkan peristiwa pada aquarium megatank outdoor yang dikelola DLH Kota Malang dan saat ini viral dengan hujatan netizen. Padahal menurut Nur, akuarium itu justru untuk mempercantik tampilan taman kota, sehingga lebih segar dipandang.

Bahkan, Nur pun juga kerap mengerjakan kolam atau akuarium outdoor. Dan hasilnya, tidak ada masalah apapun hingga saat ini

“Akuarium outdoor itu sudah lama, perbedaannya kolam koi outdoor sama indoor itu memang jika outdoor lebih cepat untuk maintenance, jadi perawatannya lebih sering, daripada kolam koi didalam rumah, karena dia kena sinar matahari langsung dan tumbuh lumut kemudian masuk dalam filter dan cepat kotor, perbandingannya kolam indoor tiga bulan sekali cuci filter, kalau kolam outdoor bisa sebulan sekali,” papar Nur.

Nur pun sebenarnya memahami dengan komentar yang dilontarkan netizen. Sebab, tak banyak orang yang merawat ikan koi.

“Saya memahami kalau yang bilang ikan koi mati kepanasan, mungkin mereka belum pernah merawat koi. Mungkin mereka belum tahu koi seperti apa,” pungkasnya. (*)