BATU ( SurabayaPost.id ) – Pembagian sejumlah 1.136 bedak relokasi pedagang Pasar Besar Batu, yang dilakukan , Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Sabtu ( 18/12/2021) di Kator Unit Pelayanan Teknis ( UPT) Pasar di Stadion Gelora Berantas, sudah mencapai 80 persen.
Itu dikatakan Kepala Diskumdag , Kota Batu, Eko Suhartono di Kantor UPT Pasar Batu, Sabtu, 18/12/2021.
” Olehkarena itu kita menghimbau kepada para pedagang dimasing – masing zona agar segera bisa mengambil jatah bedaknya,” harap Eko.
Sehingga harapan dia, bisa segera mungkin memanfaatkan bedak – bedak tersebut.
‘ Kalau dilihat antusias daripada pedagang setiap zona nya ada yang sudah 100 persen, 90, dan 80 persen.Tapi itu semua akan mendapatkan tempat,”katanya.
Saat ditanya dari sejumlah ribuan bedak yang tersedia sudah mencapai berapa persen yang sudah diambil pedagang.Eko, mengaku rata – rata diatas 80 persen dimasing – masing zona.
” Seperti halnya kalau dilihat di pasar kain itu, sudah mencapai 90 persen,”ngakunya.
Untuk itu, pihaknya mengaku sampai hari ini masih memberikan kesempatan pada pedagang agar mendiskusikan dengan tim nya.
” Sehingga harapan kita apapun yang terjadi mungkin karena kesibukan.Jadi kita himbau semuanya.Karena ini semua masing masing kan saling mengenal. Harapan kita agar segera terselesaikan,” harapnya.
Saat ditanya kapan mulai ditempati bedak – bedak tersebut, Eko mengaku dari 18 , sampai 25 /12 /2021, menurutnya tengah diberikan ruang kepada para pedagang.
“Tapi kan dilihat situasinya, karena masing – masing komoditasnya persoalaannya kan beda beda.Olehkarena itu mari kita mulai dulu secara teknis kita kerjakan bareng areng (bersama ),” mintanya.
Disinggung lagi, apakah bedak – bedak yang dimaksud, sudah rampung 100 persen,pihaknya mengaku sudah , dan memang kotrak kerjanya seperti itu.
” Yang jelas kekurangan pasti ada seperti jalan – jalan kemarim termasuk tempat pembuangan sampah sudah kita alihkan dan kita kasih jalan,” tegasnya.
Maka, tegas dia, secara teknis bersama – sama dengan pedagang seperti di Pasar Pagi.Menurutnya dulu juga ada kekurangan tapi sekarang sudah terselesaikan.
Disinggung lagi, terkait relokasi pedagang tersebut, sampai berapa lama, Eko mengaku kalau dilihat jadwal di LPSE kontraknya tahun pembangunannya selama 16 bulan.Meski begitu, kalau ada kegamangan dari pedagang, menurut dia,itu hal yang wajar. Selain itu, misalnya kontrak penyedia sudah dilakukan kalau sampai lewat.
” Pasti kan ada denda.Dan dendanya kalau nilainya besar pasti besar juga dendanya,” ucapnya.
Saat ditanya terkait pembangunan pasar tersebut, apa sudah ada pemenangnya tendernya, Eko mengaku jadwal nya ada perubahan yang keempat.
” InsyaAllah kalau dilihat data di LPSE tanggal 22 ini, dan sekarang belum ada pemenang lelang nya,” katanya.Meski begitu, kata dia, calon pemenangnya sudah ada.Karena sudah ada calonnya.
” Dan itu tidak mungkin kalau sampai terjadi tender ulang.Karena tender ulang itu bisa dilakukan kalau tidak ada pesertanya,” ungkapnya.
Ditanya lagi, apakah dirinya yakin bahwa proyek besar ini bakal dilakukan, dan yakin dibangun.
” InsyaAllah dengan anggaran Multi Years ini sampai batas akhir 2021, hingga 2023.Kalau pekerjaannya mulai 2021 sampai 2022 tapi anggaranya , 2021 / 2022 ,” timpalnya ( Gus)
Leave a Reply