BI Malang, MCF dan DKM Berkolaborasi Pulihkan Ekonomi di Tengah Covid-19

Ketua Malang Creative Fusion (MCF), Vicky Arief Herinadharma saat mengisi postulat disaksikan Kepala BI Malang, Azka Subhan Aminurridho, budayawan Prof Dr Djoko Saryono dan Ketua DKM dalam pembukaan Festival Mbois 5, Kamis (27/8/2020).

MALANG (SurabayaPost.id) – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang bersama Malang Creative Fusion (MCF) dan Dewan Kesenian Malang (DKM) berkolaborasi. Kolaborasi tersebut dilakukan untuk pemulihan ekonomi di tengah wabah Covid-19 lewat Festival Mbois 5.

Festival tersebut digelar di arena DKM sejak Kamis (27/8/2020). Pembukaan festival itu dihadiri Kepala BI Perwakilan Malang, Azka Subhan Aminurridho.

Selain itu budayawan yang juga dosen UM, Prof Dr Djoko Saryono. Lalu, Ketua Malang Creative Fusion (MCF), Vicky Arief Herinadharma.

Dijelaskan Vicky yang juga tokoh Bekraf ini, bila para pelaku kreatif, seni dan event sangat terdampak Covid-19. Meski begitu menurut dia, tak bisa berdiam diri, menunggu pandemi selesai.

Makanya, kata Vicky, harus dibangun rasa optimisme. Untuk itu Festival Mbois 5 sebagai ajang beetemunya pelaku kreatif seni dan budaya digelar secara highbrite, memakai spot off line dan virtual atau daring (live streming).

Dia contohkan seperti pameran yang digelar di Festival Mbois 5. Menurut dia, itu dilakukan pakai kamera 36 secara aquik. Sehingga bisa melibatkan mereka yang dari Cengkawang, Malang, Bali, Sumba hibgga Papua.

Tema Festival Mbois itu Kolaborasi Indonesia Raya yang dimunculkan sebagai konektivitas. Itu, kata Vicky, untuk merangsang optimisme bahwa Indonesia bisa mengatasi kesulitan di tengah wabah Covid-19 ini.

“Jadi ini sejarah baru bahwa kami dari MCF mampu berkolaborasi dengan DKM sebagai pelaku seni dan budaya dengan dukungan BI Malang. Ini merupakan elaborasi yang sangat baik bagi kami,” jelas dia.

Kepada BI Malang Azka Subhan Aminurridho saat melihat pameran jurnal dalam acara Festival Mbois 5

Dia menegaskan bahwa Festival Mbois kali ini lebih PowerPoint dulu. “Sebab sangat terbantu dengan kehadiran BI Malang. Pak Azka (Kepala BI Malang, Azka Subhan Aminurridho, Red) ini sangat luar biasa. Festival ini didukung penuh oleh beliau,” katqnya.

Dijelaskan gerakan kreatif itu tak hanya berhenti di festival mbois lokal, tapi juga nasional. Sebab, MCF akan menggelar Grand Show yang menghadirkan tiga menteri, 16 September 2020 nanti.

“Ketiga menteri itu adalah Menteri Pariwisata, Menteri Koperasi dan Menteri BUMN. Itu digelar secara live streming,” pungkasnya.

Budayawan Prof Djoko Saryono sangat mengapresiasi kolaborasi antara BI, DKM dan MCF itu. Dia mengatakan bila kolaborasi tersebut merupakan sejarah baru yang luar biasa.

Alasannya, kolaborasi itu dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. “Di mana semuanya merasa serba kesulitan,” jelas dia.

Meski begitu diakui dia jika masalah pandemi itu sudah lebih dari 51 kali. Itu terjadi sejak abad ke-6 dulu. Bahkan, abad ke-17 juga pernah terjadi pandemi yang mengantarkan negara-negara Eropa maju di bidang kesehatan. Sehingga melahirkan renaisans.

“Jadi pandemi ini semacam arisan tahunan. Masa-masa pandemi itu biasanya melahirkan kreativitas dan inovasi serta kebersamaan yang kuat. Begitu juga saat pandemi Covid-19 ini,” jelas dia.

Buktinya, dia menunjuk kolaborasi BI, MCF dan DKM. Kolaborasi itu diyakini bisa menumbuhkan kreativitas dan inovasi serta kebersamaan yang kuat. Sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hal itu juga diakui Kepala Perwakilan BI Malang Malang, Azka Subhan Aminurridho. Menurut dia, pemulihan ekonomi di masa wabah Covid-19 ini memang dibutuhkan kreativitas dan inovasi serta kebersamaan yang kuat.

“Jadi pilihannya kreatif atau mati. Itu mengingat, dampak wabah Covid-19 kali ini sangat luar biasa. Jika dulu UMKM bisa kuat bahkan.jadi kartu penyelamat krisis ekonomi atau moneter, kali ini justru tidak. Sebab mereka juga jadi korban,” jelas dia.

Untuk itu kata dia dibutuhkan kreativitas dan inovasi serta kebersamaan dalam memulihkan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini. Memang menurut dia, BI bersama pemerintah menyiapkan dana ratusan triliun untuk pemulihan ekonomi tersebut.

Dana triliunan itu kata dia, disiapkan untuk pemulihan kesehatan dan ekonomi di masa new normal. Meski begitu dia mengakui jika dana tersebut akan bermanfaat kalau digunakan untuk kegiatan-kegiatan kreatif dan inovatif.

Apalagi, terang dia, dana yang dikreit BI bersama pemerintah lumayan besar sekitar Rp 700 triliun. Lalu dana yang disiapkan lewat jalur perbankan untuk UMKM –termasuk pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif– juga ratusan triliun.

Karena itu, kata dia, penyiapan dana ratusan triliun diharapkan bisa memulihkan kesehatan dan perekonomian di masa adaptasi kehidupan normal ini. Dia berharap UKM termasuk pelaku seni, event dan budaya bisa bangkit dengan kreativitas dan inovasinya secara bersama-sama. “Untuk itu BI mendukung penuh Festival Mbois 5 ini,” pungkasnya. (aji)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.