Cuaca Ekstrem Terus Intai Wilayah Magetan, Dataran Tinggi Kembali Diguncang Longsor

Cuaca Ekstrem Terus Intai Wilayah Magetan, Dataran Tinggi Kembali Diguncang Longsor
Cuaca Ekstrem Terus Intai Wilayah Magetan, Dataran Tinggi Kembali Diguncang Longsor

MAGETAN – Berselang sehari, di lokasi yang sama wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kembali diguncang bencana alam tanah longsor, Minggu petang (12/2/2023). Bencana alam itu dipicu hujan seharian yang, bahkan, berlangsung hingga terjadinya longsor.

Seperti yang berlangsung sehari sebelumnya, Sabtu (11/2/2023), bencana hidrometeorologi susulan kali ini juga terjadi di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol.

Kecuali di desa tersebut, tanah longsor di wilayah itu bergerak melebar ke desa tetangganya, yakni Desa Genilangit, Kecamatan Poncol. Di desa ini material longsor menimpa sebuah rumah warga, dan sempat merusak satu unit sepeda motor.

“Sebuah sepeda motor rusak ringan. Itu masih saudara saya. Disini hujan terus bahkan sampai malam ini. Kerja bakti dilakukan besok, Mas,” sebut Simun, Sekretaris Desa Genilangit, kepada jurnalis yang menghubunginya.

Sementara tanah longsor yang terjadi di Desa Gonggang berlangsung di empat titik. Material berupa bebatuan, batang pohon dan tanah lumpur itu runtuh dari bukit dengan ketinggian variatif antara 5 sampai 20 meter.

Cuaca Ekstrem Terus Intai Wilayah Magetan, Dataran Tinggi Kembali Diguncang Longsor
Cuaca Ekstrem Terus Intai Wilayah Magetan, Dataran Tinggi Kembali Diguncang Longsor

Kepala Desa Gonggang, Agus Susanto, kepada jurnalis yang meminta konfirmasi, membenarkan wilayahnya kembali terjadi longsor susulan.

Diantara empat titik longsor di Desa Gonggang itu, yang terparah berada di Dukuh Dagung. Di lokasi itu, talud jalan lingkar berdimensi panjang 25 meter dengan ketinggian 20 meter ambrol.

Material longsor yang menggunung itu menutup separuh badan jalan desa, hingga diperlukan pemasangan rambu peringatan darurat.

“Iya, di wilayah kami ada empat titik longsor. Menimpa rumah warga dan menutup jalan. Tidak ada korban jiwa. Kerja bakti dilakukan besok, sebab sudah gelap dan kondisi hujan,” sebut Agus Susanto.

Dilanjutkannya, kecuali talud, sebuah tebing setinggi 5 meter di belakang rumah Martono, 80 tahun, juga longsor. Akibatnya sisi belakang rumah Martono hancur, bahkan benerapa sisi tembok mengalami keretakan.

Bongkahan material juga runtuh dari tebing setinggi 7 meter dengan panjang 15 meter. Tebing itu berada di belakang rumah Sugiman, 55 tahun, dan menimpa rumah yang didiami Sumarno, 38 tahun.

Sementara sumber di Pusdalops BPBD Kabupaten Magetan menyebutkan, pihaknya telah mengirim personel tim reaksi cepat ke lokasi kejadian.

“Iya benar ada laporan masuk, terjadi longsor di desa itu. Personel sudah berangkat kesana untuk melakukan pengecekan,” kata Operator Pusdalops BPBD Kabupaten Magetan.

Dikatakannya, BPBD setempat melakukan pendataan di lapangan dan memberikan bantuan berupa terpal dan karung. Bantuan itu sebagai antisipasi longsor susulan, lantaran hingga kini cuaca terus hujan.

Kecuali BPBD, tim relawan kebencanaan yang sudah standby di lokasi longsor diantaranya Tagana, PMI, TNI, Polri, relawan dan masyarakat setempat. Direncanakan mereka akan bekerja bakti keesokan harinya. (fin)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.