Diprakarsai Disparta, Wali Kota Apresiasi Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Berbasis Komunitas

Waki Kota Dewanti Rumpoko bersama Wawali Punjul Santoso saat melaunching Satgas Protokol Kesehatan berbasis komunitas di Kota Batu

BATU (SurabayaPost.id) – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menggagas penegak disiplin protokol kesehatan berbasis komunitas. Gagasan tersebut dilaunching Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko di Destinasi Wisata Eco Green Park, Jatim Park 2 Kota Batu, Selasa (29/9/2020).

Kala penegak disiplin protokol Covid-19 berbasis komunitas di-launching mengundang perhatian banyak kalangan. Tak hanya Forkopimda yang hadir di acara itu. Polda Jatim pun mengutus aparat perwakilannya untuk ikut launching tersebut.

Menurut Dewanti Rumpoko, Wali Kota perempuan pertama di Malang Raya ini, giat yang diprakarsai Dinas Pariwisata tersebut patut diapresiasi. Sebab, penegak disiplin protokol kesehatan berbasis komunitas merupakan yang pertama, khususnya di Kota Batu

“Ini tadi saya ditemani dari Forkopimda lengkap bahkan dari anggota Polda Jatim juga datang. Itu karena giat diprakarsai Dinas Pariwisata Kota Batu ini luar biasa,” kata Dewanti memberi pujian.

Anggota Satgas penegak protokol kesehatan berbasis komunitas saat dilaunching Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko

Dia sangat yakin, satgas khusus untuk masing-masing komunitas itu bakal sangat efektif dan efisien. Dicontohkan seperti di Jatim Park Group.

“Itu ada personil yang harus bertanggung jawab memantau tentang kedisiplinan para wisatawan. Terutama para wisatawan yang datang di Jatim Park,” tutur dia.

Menurut wali kota yang akrab disapa Bude ini, hal tersebut sangat bagus sekali. Sebab bisa menjaga masyarakat agar selalu sehat. Baik itu warga dari Batu sendiri maupun wisatawan yang datang ke Kota Wisata Batu.

Dijelaskan dia bahwa anggota Satgas komunitas itu untuk sementara ada 110 relawan. Mereka tersebar di beberapa titik.

Tugas pokok mereka, kata Dewanti Rumpoko, melakukan pemantauan sekaligus penegakan disiplin protokol kesehatan. “Jadi di tiap komunitas ada petugasnya sendiri. Itu sifatnya preventif. Sehingga kedisiplinan masyarakat selalu terjaga,” tutur dia.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko ketika didampingi Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK MIK kala melaunching Satgas Penegak protokol kesehatan berbasis komunitas

Sementara itu, Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK MIK yang sapaan akrabnya Harvi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Batu. Sebab telah menginisiasi dan memfasilitasi kerja sama dengan Polres Batu dan Kodim 0818.

“Kita membentuk protokol kesehatan berbasis komunitas. Sedangkan jumlah anggotanya 110 relawan dari berbagai komunitas. Mereka setiap hari menjalankan tugas pemantauan dan penegakan disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.

Mereka semua, terang dia, sebelumnya sudah mengikuti pelatihan. Tujuannya, menurut Harvi supaya mereka mengerti bagaimana untuk turut serta menegakkan protokol kesehatan di komunitasnya masing-masing.

“Mereka berasal dari beberapa komunitas. Setiap komunitas ada 10 relawan yang diberdayakan,” jelas dia secara rinci.

Di antara komunitas itu ada dari Kampung Tangguh Semeru, Ponpes dan Pasar. Selain itu security mall dan plaza.

Kemudian, urai dia, ada juga yang dari takmir masjid dan perhotelan. Untuk dari masing-masing perwakilan tersebut paling sedikit ada dua atau tiga orang yang menjadi relawan.

“Itu semua saya harapkan bisa menjadi embrio dan pionir atau pelopor. Tujuannya demi meningkatkan kepedulian dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan,” pesannya.

Makanya mereka diharap untuk terus menerapkan protokol kesehatan di masing-masing komunitasnya. Sehingga mereka mendapatkan apresiasi dan supervisi dari pemerintah dan Kepolisian bersama TNI.

Kendati demikian menurut pria yang akrab dengan para awak media ini, pada saat melaksanakan penegakan protokol kesehatan kewenangannya tetap terbatas. Artinya untuk penegakan hukum Perda itu leading sektornya ada pada aparat yang berwenang.

Aparat yang dimaksud, kata dia, adalah Satpol PP Pemkot Batu. Mereka diback-up TNI dan Polri, bersama para relawan. “Sebab mereka adalah kepanjangan tangan dan kaki-kaki kita di masing-masing komunitas,” jelasnya.

Itu karena, tutur dia, Pemkot, Polri dan TNI tidak bisa bekerja sendiri. Mereka harus mendapat dukungan dari segenap komunitas yang ada.

Maka dari itu, Harvi berharap relawan tersebut bisa memberikan manfaat. Sehingga, kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan juga meningkat.

“Mudah-mudahan dengan adanya relawan yang dilaunching ini, pergerakan peningkatan kesadaran masyarakat untuk bermasker dan jaga jarak serta menghindar dari kerumunan semakin baik. Mereka bisa tetap menjaga dan melaksanakan aturan protokol kesehatan yang diketahui di masa pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. (Gus/Adv)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.