BATU ( SurabayaPost.id ) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aris Setiawan, Rabu (24/8/2021) mengatakan, Oktober mendatang pihaknya bakal melakukan sosialisasi di 4 desa di Kota Batu, terkait sistem tata kelola sampah untuk mendisiplinkan masyarakat Kota Batu dalam membuang sampah.
” Target tahun ini, DLH akan melakukan sistem tata kelola sampah yang baru di Kota Batu. Bulan Oktober mendatang akan dilakukan pada saat hari jadi Kota Batu,” kata Aris.
Rencana itu, kata dia, tahapan – tahapannya sudah di susun regulasinya melalui Perwali.
” Sudah kita susun dan tahapan sosialisasinya sudah kita susun juga.Nanti bulan depan sudah akan ada tahapan sosialisasi di 4 desa. Di Kecamatan Bumiaji, ada di Desa Punten dan Padanrejo.Untuk Kecamatan Batu, Desa Oro – Oro Ombo dan di Kecamatan Junrejo di desa Dadaprejo,” paparnya.
Itu, papar dia, akan diberikan sosialisai dibulan September dan nantinya, akan di uji cobakan pada bulan Oktober.
” Sistemnya adalah masing – masing akan kita siapkan mobil pengangkut sampah ada dua jenis. Mobil penganggkut sampah organik dan non organik.Ditiga desa itu akan kita branding untuk penjadwalannya kita bagi selama 1 minggu,” ujarnya.
Itu, ujar dia, Senin , Selasa dan Rabu, menurutnya pupuk organik,kemudian Kamis , Jumat dan Sabtu non organik, dan Minggu sampah limbah B3 atau sampah sejenis masker.
” Secara regulasi sudah kita susun, sistemnya juga kita susun terintregasi antara ditingkat kota sama tingkat desa.Disitu kita melibatkan Kades, dan Camat.
Untuk wilayah Kades setempat akan melibatkan Pak RT dan RW diwilayahnya masing – masing,” terangnya.
Kemudian, teramg dia, akan diberikan juga sosialisasi kepada masyarakat kapan waktunya membuang sampah organik.
” Sehinga tidak akan ada lagi sampah yang campur aduk di mobil karena selama ini, meskipun ada warga yang pilah sampah dari rumah – rumah tapi setelah masuk ke mobil – mobil pengangkut sampah itu campur lagi ,” katanya.
Dengan begitu, kata dia, akan dijadwalkan kalau sudah waktu jadwalnya organik,menurutnya yang masuk kemobil pengangkut sampah ya sampah organik.
” Sehinga kita mengelolahnya lebih mudah sampah organik untuk jadi kompos.Jadi tidak kecampuran sama sampah plastik dan sebagainya.Termasuk sampah logam atau pecahan kaca,serta yang lainnya,” urainya.
Dengan begitu, urai dia, sampah – sampah tersebut, bisa dipilah ke bank – bank sampah,dan yang sampah lainnya dipilah untuk dijadikan kompos.
” Nanti kita terapkan sepeti itu, kita disiplinkan masyarakat dalam membuang sampah – sampah tersebut dengan terjadwal,” timpalnya (gus)
Leave a Reply