GRESIK (SurabayaPost.id)-Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, Sungai Kali Lamong masuk dalam tiga program prioritas nasional di wilayah Gresik–Bangkalan–Mojokero–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan (Gerbangkertasusila). Sedangkan banjirnya anak sungai Bengawan Solo ini masuk dalam Perpres Nomor 80 tahun 2019, tentang percepatan pembanbijakangunan ekonomi nasional karena menjadi penyokong kekuatan ekonomi di Jatim sebesar 50 persen.
“Jika wilayah tersebut banjir maka bisa mengganggu program pemerintah dan ekonomi masyarakat Gerbangkertasusila. Karenanya pemerintah Jatim dan pemerintah pusat sangat serius untuk menuntaskan banjir Kali Lamong. Bahkan pernah, gara-gara Kali Lamong banjir jalan putus, brambang jadi langka. Belum lagi kerugian yang dialami maayarakat,” kata Emil saat
menjadi keynote speaker dialog bertajuk ‘Tuntaskan Kali Lamong dan Normalisasi Total’ yang digelar oleh sejumlah wartawan dan DPRD Gresik di Hotel Pesonna, Kamis (5/12).
Diungkapkan Emil, ia mengaku tertarik dan semangat menghadiri dialog pembahasan Kali Lamong. Bahkan ia telah meninggalkan jadwal yang sebelumnya telah diagendakan pada hari ini demi menghadiri acara yang dimotori sejumlah wartawan senior dan pimpinan DPRD Gresik ini. “Hari ini saya banyak agenda. Meskipin undangan dialog ini mendadak kami tetap hadir karena dialog ini sangat penting. Pemprov Jatim, saya dan bu Gubernur (Khofifah) seratus persen mendukung apa yang dibutuhkan untuk normaliasi Kali Lamong,” jelasnya.
Terkait dengan normalisasi Kali Lamong yang membutuhkan pembebasan lahan, menurutnya adalah hal yang tidak bisa dihindarkan.Tetapi sayangnya meski ini adalah kepentingan umum ternyata tidak mudah untuk membabaskan lahan yang dibutuhkan. “Sebenarnya tidak pantas jika kami pemerintah harus berhadap-hadapan dengan masyarakat karena masalah harga tanah. Dan tidak ada satupun masyarakat yang menolak adanya pembangunan fasilitas umum, yang penting tidak tanah saya,” sentil Emil dalam diskusin yang dihadiri oleh pemilik lahan dibantaran Kali Lamong.
Dalam closing dialog, Anggota Komisi V DPR RI yang hadir dalam diskusi yang melibatkan banyak pihak tersebut menyatakan, ia menganggap bahwa dialog kali ini ia namai sebagai Fraksi Kali Lamong. Sebab kasus yang sudah berganti-ganti pemimpin dan salah satu janjinya mengatasi banjir Kali Lamong tidak pernah terwujud.
“Kami menamai ini dengan Fraksi Kali Lamong. Dan hasil dialog ini akan kami bawa ke Komisi untik ditindaklanjuti. Sekanjutnya Fraksi akan memanggi Kementrian PUTR agar segera direalisasikan eksekusi pelaksanaanya di tahun 2020. Kami sangat serius dan agar Fraksi Kali Lamong yang di DPR Gresik bisa koneksi dengan lintas DPR RI sesuai asal partai masing. Kami yang jelas akan melakukan pembahasan dengan Fraksi kami FKB,” ujarnya serius.
Fraksi PKB dan Komisi V melalui dirinya, siap membantu memperjuangkan anggaran untuk normalisasi Kali Lamong. “Saya siap bantu anggaran yang dibutuhkan untuk normalisasi Kali Lamong seperti yang digambarkan Pak Wagub sekira Rp 1 triliun lebih. Saya minta teman-teman anggota DPRD dari fraksi lain seperti PDIP dan lainnya ikut komunikasi dengan anggota Komisi V DPR lain untuk bantu perjuangkan anggaran,” pungkasnya.
Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani, dalam dialog menyatakan sepakat untuk menyiapkan APBD Gresik untuk pembebasan lahan Kali Lamong. Sebab jika tidak ada tekad dari berbagai pihak yang memiliki kewenangan dan kepedulian maka bencana banjir akan tetap merugikan masyarakat. “Kalau anggaran yang dibutuhkan Rp 218 miliar misalnya untuk pembebasan lahan kami sangat siap. Kami tidak ada kata tudak bisa jika untuk kepentingan unat dan masyarakat,” katanya.
Kepala BPBD Pemkab Gresik, Tarso Sagito menyatakan, pemerintah harus serius menuntaskan Kali Lamong. Sebab, untuk membangun Bendung Gerak Sembayat (BGS) mampu. “Saya itu merasa prihatin setiap banjir korban nyawa dan meteriil selalu berjatuhan. Kerugian materiil banjir bulan Maret-April 2019 saja mencapai Rp 78.843.000.000, ” terangnya.
Sementara itu Dwi Agus Kuncoro menyatakan juga siap menuntaskan Kali Lamong. Dwi mengaku telah berembug dengan Kepala Dinas PUTR Gresik Gunawan Setijadi saat sesi dialog tersebut. Ia dan Gunawan bertekad melakukan eksen tahun 2020. “BBWS siap tuntaskan Kali Lamong. Kami akan siapkan dokumen yang dibutuhkan. Tahun 2020 mulai masuk ke lapangan.
Pemkab Gresik juga siap tindak lanjuti menuntasan Kali Lamong Gunawan Setijadi,” pungkasnya.
Acara dialog Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak sebagai keynot speaker, dan sejumlah nara sumber yakni Anggota Komisi V DPR RI H. Syafiuddin, Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik, Dr. Asep Heri, S.H.,M.H, Kabid Perencanaan dan program BBWS, Dwi Agus Kuncoro, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Gresik, Fransiskus Arkadeus Ruwe, S.H.,M.H dan Kepala DPUTR Gresik, Gunawan Setijadi.
Dialog dipandu moderator dari reporter TV Nasional CNN Indonesia Wida Subianto juga hadir Wakil Ketua DPRD Gresik Asluchul Alif, anggota DPRD, sejumlah Kepala OPD, Ketua AKD Nurul Yatim, Kepala Desa, dan para komponen masyarakat lain.
Leave a Reply