FPJ Berfungsi Menjadi “Garam” Bagi Dunia Pendidikan

JOMBANG (SurabayaPost.id)–Forum Pendidikan Jatim (FPJ) yang sudah berdiri 3 tahun, tidak akan menjadi lembaga formal, sifatnya akan tetap dipertahankan sebagai forum yang berfungsi sebagai “garam” dan “gula” bagi dunia pendidikan.

Itulah kesimpulan intern bagi FPJ saat banyak masukan agar dilembagakan, dibuat perwakilan di Kabupaten/Kota dalam refleksi pendidikan akhir tahun, 20/12 di Kebun Riset dan Edukasi DeDurian Park.

” Kami di forum ini rebutan tidak menjadi ketua, tapi rebutan kontribusi. Kami tidak pernah menganggarkan acara, tapi puluhan Profesor, Doktor, anggota DPR, Guru anggota FPJ mudah bergotong royong atasi setiap acara digelar. Kita mau berfungsi sebagai garam untuk menggarami dunia pendidikan Indonesia,” tegas Yusron Aminulloh, salah satu Pendiri FPJ dan Presidium.

” Kalau banyak lembaga pendidikan berebut mengambil dana pendidikan, kami di FPJ malah berkontribusi. Karena kemunduran dunia pendidikan kita karena sibuk berebut anggaran, ” RB Budi Santoso, sesepuh FPJ yang dikenal sebagai pengusaha nasional, pendiri UNEJ dan banyak kampus dan sekolah di Indonesia.

Refleksi akhir tahun 2020 dihadiri 52 undangan, tampak hadir Prof Dr Joewono (ketua Senat Unair), Prof Suryanto (Dekan Psikologi Unair), Prof Tutik (Kaprodi Biologi Unair, Prof Suparto Wijoyo ( Wadir Pasca Unair, puluhan doktor, pengusaha, guru dan aktivis pendidikan Jawa Timur.

Diskusi berlangsung 5 jam dengan ragam kajian soal lemahnya webiner, proses pengajaran yang mendominasi dibanding pendidikan.

” Guru menghadapi banyak kesulitan dimasa covid 19 ini. Baik sistem dan metode yang harus dihadapi, ribuan murid tidak sungguh-sungguh belajar, karena pengawasan orangtua yang lemah, ” tegas Syahrul, penggas acara dialog dan aktivis FPJ.

” 24 jam tidak akan cukup diskusi ini. Tapi yang paling utama Kemendikbud harus melakukan langkah kongkrit menemukan langkah strategis atasi masalah pendidikan dimasa Pandemi. Pembelajaram Webiner atasi proses pembelajaranpun tidak sampai 30 %. Tapi proses pendidikan nihil karena sulit dilakukan, ” tambah Yusron Aminulloh yang juga Dirut DeDurian Park sebagai tuan rumah acara (adit).

Baca Juga:

  • Kayon menjadi Sentuhan Budaya pada Keindahan Atria Hotel Malang
  • Satgas Garuda Sikat Pengiriman Kayu Ilegal ke Gresik
  • Luar Biasa, Harumkan Kemenimipas, Petugas Lapas Malang Berprestasi di Ajang ASEAN Master Downhill 2025
  • PJT 1 dan Pemkot Batu Buka Kegiatan Susur Sungai Brantas 2025, Ini Tujuannya
  • Be the first to comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.