BATU (SurabayaPost.id) – Walikota Batu, Dewanti Rumpoko menghadiri perayaan HUT Museum Omah Munir, di Gedung Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Kota Batu, Jatim, Selasa (11/12/2018). Pada kesempatan tersebut Walikota wanita pertama di Malang Raya ini menandatangani MoU dengan Yayasan Museum HAM Omah Munir.
Penandatanganan MoU itu disaksikan Kajari Batu Nur Chusniah, Wakapolres Batu Zein Mawardi, Seniman Yogyakarta Butet Kertaradjasa. Selain itu Kepala Bakesbangpol Prov Jawa Timur yang diwakili oleh Subekti, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Sekda Kota Malang Abdul Malik, Kepala Humas,Data dan Informasi Kemenag Mastuki, Direktur Kontras Yati, Tenaga ahli Kedeputian V KSP Agantara Juanda, Ketua Yayasan HAM Omah Munir Mufti Makarim dan Knowledge management specialist TIFA Sulistiono serta beberapa pimpinan SKPD di lingkungan Pemkot Batu dan pejuang HAM.
Lantas,dalam rangka pembangunan Museum HAM Omah Munir ini juga bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Malang untuk menyelenggarakan sayembara desain arsitek museum HAM Omah Munir yang dimenangkan oleh arsitek dari Bandung.
Menurut Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko Pemkot Batu bisa memfasilitasi mimpi besarnya Ibu Suciwati.
“Alhamdulilah Pemkot Batu bisa memfasilitasi Omah Munir dalam rangka mewujudkan mimpi besarnya ibu Suciwati mempunyai tempat yang representatif untuk mendidik anak – anak muda Indonesia. Jadi anak – anak muda akan sadar dan paham serta mengerti tentang HAM dari kota kecil Kota Batu ini,” kata Dewanti Rumpoko kala didampingi Kabag Humas Pemkot Batu, Suliyanah.
Dewanti Rumoko berharap semua bisa berbuat banyak untuk Indonesia. “HAM bukan sekedar keinginan dan maunya begini, tetapi ketika kita sudah paham tentang HAM itu, dimana ada hak kita.
Disitu juga ada hak orang lain yang harus diketahui bersama,’ tandasnya.
Untuk itu, Dewanti Rumoko berharap, mudah mudahan yang menjadi salah satu visi Omah Munir tersebut bisa mengedukasi anak – anak muda untuk selalu bertanggung jawab.
“Khususnya kepada dirinya sendiri. Dan Pemkot Batu hanya bisa memfasilitasi sedikit, berupa sebidang tanah untuk dijadikan mimpi sesuatu yang bermanfaat lebih,” timpalnya. (Gus)
Leave a Reply