Kenaikan Tarif Industri Strategi Subsidi Peningkatan Layanan Rumah Tangga

GRESIK (SurabayaPost.id)–Sejumlah pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta, Gresik khsusnya kelompok rumah tangga mengaku siap dinaikkan tarifnya jika ada jaminan peningkatan pelayanan lebih baik. Langkah Perumda Giri Tirta menaikan tarif niaga dan Industri dinilai strategi subaidi meningkatkan layanan aoe bersih masyarakat.

“Khusus saya pribadi tidak keberatan jika ada kebijakan kenaikan tarif. Tetapi harus ada jaminan peningkatan pelayanan. Saya yakin banyak pelanggan rumah tangga lainya tidak keberatan jika memang untuk perbaikan pelayanan,” ungkap Ummi Khulsum (48) warga Gresik Kota Baru (GKB) salah satu pelanggan yang aktif mengkritik pelayanan air Giri Tirta, Kamis (6/6/24).

Saol penyesuaian tarif kelompok niaga dan industri menurutnya adalah upaya Perumda Giri Tirta untuk mengejar peningkatan pelayanan yang selama ini sudah diupayakan.

“Menurut saya ini upaya dan cara. Karena memang pelayanan air di Gresik vital. Kita hargai upaya ini. Yang pasti kami ikut mengawalnya agar terealisasi pelayanan yang sesuai kita harapkan,” tandasnya.

Husna Mubarak (40) warga Desa Sekarkurung juga menilai positif soal kenaikan tarif niaga dan industri. Ia juga sependapat dengan Ummi Khulsum terkait kenaikan tarif rumah tangga asal dibarengi dengan peningkatan pelayanan.

“Saya juga setuju.kenaikan tarif eumah tangga. Tetapi ini (penyesuaian tarif niaga dan industri) bagi kami juga patut dikawal. Semoga akan berdampak kepada perbaikan pelayanan pelanggan rumah tangga. Mungkin dengan strategi menaikkan tarif niaga dan industri tujuanya untuk meningkatkan pelayanan eumah tangga,” ujarnya.

Rohim (54) warga Desa Kedanyang pelanggan rumah tangga juga mengaku memahami kesulitan perusahaan air bersih milik Pemkab Gresik itu. Dengan menaikan tarif niaga dan industri artinya manajeman Giri Tirta memiliki pertimbangan yang baik.

“Nanti akan kembali kepada pelayanan untuk pelanggan maayarakat biasa. Namanya juga perusahaan pasti mencari untung. Tetapi untungnya mengambil dari industri untuk mengatasi pelayanan pelanggan masyarakat atau rumah tangga,” imbuhnya.

Ia juga meminta dan memberi kritik kepada manajemen Giri Tirta agar jika memang harus terganggu pelayanan air bersih atau mampet setidaknya jangan sampai 24 jam. Karena kata dia, rata rata tandon air warga hanya bisa bertahan tidak lebih dari 24 jam.

“Kami pelanggan rumah tangga hanya minta itu. Yang pasti harus kita akui ada banyak yang dilakukan untuk memperbaiki pelayanan. Salah satunya dengan menaikkan tarif niaga dan industri,” bebernya.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Giri Tirta menjelaskan, penyesuaian tarif untuk niaga dan industri sudah dikaji secara matang. Dengan harapan dan tujuanya untuk mencapai peningkatan pelayanan rumah tangga.

“Memperbaiki peningkatan pelayanan tidak bisa serta merta. Tetapi harus melewati tahapan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Banyak hal yang kita perbaiki, termasuk soal SDM kota juga PR yang tidak mudah,” ungkapnya.

Ia menegaskan kenaikan tarif niaga dan industri akan kembali kepada pelanggan khususnya untuk masyarakat sehingga butuh tahapan dan penyesuaian tarif non rumah tangga.

“Kita ini pelayanan. Untuk pencapaian kita menggunakan cara yang bisa diterima akal. Karena ketentuan kenaikan untuk niaga dan industri sudah diperhitungkan dengan matang. Ujungnya adalah untuk pelayanan semua pihak. Utamanya adalah pelanggan rumah tangga,” pungkasnya.