BATU (SurabayaPost.id) – KONI Kota Batu yang menggelar peningkatan SDM Cabor di Jawa Tengah (Jateng) mendapat sorotan dari Fraksi Partai Nasdem. Ketua Fraksi Partai Nasdem, Sojono Djoned minta supaya KONI serius dalam memanfaatkan anggaran.
Menurut dia, silahkan lakukan program untuk meningkatkan SDM Cabor. Itu bisa dilakukan di mana saja. Bahkan juga bisa dilakukan di luar Kota Batu.
Meski begitu, kata dia, hasilnya harus jelas. “KONI jangan hanya menghambur-hamburkan anggaran,” kata dia, Minggu (1/12/2019).
Makanya dia menyarankan agar mempetakan dulu Cabor yang potensial untuk meraih prestasi. Sehingga tidak ada kesan hanya sebatas untuk menghabiskan anggaran di akhir tahun.
Sekadar diketahui, pada saat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) ke VI, Ketua Koni Kota Batu, Machmud, menargetkan masuk 10 besar. Namun target itu hanya menjadi harapan karena Kota Batu justru ada di urutan 20.
Praktis apa yang diharapkan Ketua KONI Kota Batu kala itu tidak sesuai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, menurut politisi partai NasDem yang sapaan akrabnya Djoned ini, KONI di Batu agar bisa memetakan potensi Cabor di batu.
” KONI harus bisa memetakan potensi yang ada di Kota Batu.Kalau mengejar prestasi supaya kewibawaan daerah, di bidang olahraga bisa terwujud,” katanya.
Itu, kata dia, potensinya di Batu seperti apa. Menurut dia, ada yang pernah juara lari tingkat nasional anak dari Kota Batu.
” Seperti itu kan berprestasi. Jadi harus dipetakan sesuai dengan potensinya yang dalam kesehariannya itu sudah ada media dan infrastruktur yang mendukung. Agar mereka termotivasi dengan lingkungan sarana yang ada disekitarnya,” katanya.
Karena itu, kata dia, mereka sudah ada di sebuah lingkungan untuk melatih diri setiap harinya. Sehingga ada lingkungan yang mendukung.
Olehkarena itu, menurut Djoned ada skala prioritas. “Misalkan kita ngomong olahraga yang tidak dimungkinkan. Itu seperti halnya dayung. Karena ini tidak ada air, jadi jangan memaksakan, sehingga bakal berakhir yang tidak maksimal,” paparnya.
Untuk itu, papar dia, KONI Kota Batu harus menggenjot Cabor – Cabor yang sekiranya berpotensi. “Seperti yang saya maksud pemetaan, ya seperti itu. Kalau kita mau moncer, dimana Cabor olahraga yang sekiranya cukup berpotensi itulah yang perlu digenjot. Jadi ada prioritas dan nantinya kelihatan hasilnya,” tandasnya.
Dengan begitu, tandas dia, jangan sampai hanya anggarannya habis , tapi tidak bisa menunjukkan prestasinya.Misalnya dengan besaran anggaran KONI,yang menurutnya senilai Rp 6 miliar setiap tahunnya, Djoned mengaku akan tetap mendorong.
“Program kerjanya jelas dan jelas pula hasil prestasinya yang bisa membawa kebanggan masyarakat batu, maupun Pemerintah Kota Batu,” ujarnya.
Kalau mau bersaing untuk mencari tiket kewibawaan Cabor – Cabor di Batu dan punya prestasi, Djoned menyarankan, agar lebih dikuati Cabor – Cabor yang berpotensi.
“Itu tidak bisa dipaksakan. Artinya olahraga itukan mencari panggung olahraga. Itu butuh pentas yang punya wibawa. Salah satu contoh di Kabupaten Malang di bidang olahraga kan Arema yang lebih terkenal,” ucapnya.
Maka, lanjut dia, satu Cabor saja yang dipoles sedemikian rupa. Sehingga Arema bisa menutupi olahraga Cabor – Cabor yang lainnya.
“Di Kota Batu harus ada satu atau berapa Cabor yang diseriusi agar menjadi andalan daerah Kota Batu. Jadi KONI harus bisa membaca situasi apa yang jadi peluang olahraga yang jadi andalan,” terangnya.
Maka terang dia, jangan sampai dengan anggarannya yang besar , namun tidak bisa membawa prestasi. Di Kota Batu belum ada Cabor yang menjadi kebanggan masyarakat maupun Pemerintah Kota Batu. “Batu harus punya wibawa dan punya citra positif terkait Cabor andalan,” tegasnya.
Karena, kebahagian itu, tegas dia, akan dinilai dari prestasinya. Sedangkan KONI Kota Batu, menurutnya masih belum konsisten.
Padahal menurut dia, Kota Batu sangat penting punya Cabor – Cabor andalan. “Itu agar jangan sampai anggarannya besar, habis tapi tak mendapatkan prestasi,” serunya (Gus).
Leave a Reply