Kondisi Unikama Normal Kembali, Rektor  Pieter Sahertian Lega

Kondisi kampus Unikama kini sudah normal kembali. Dosen, karyawan dan mahasiswa sudah beraktifitas seperti biasanya.
Kondisi kampus Unikama kini sudah normal kembali. Dosen, karyawan dan mahasiswa sudah beraktifitas seperti biasanya.

MALANG  (SurabayaPost.id) – Kondisi kampus Universitas Kanjuruhan Malang  (Unikama) sudah mulai normal. Pintu gerbang utama yang sempat ditutup rapat, Rabu (9/1/2019) telah terbuka dan berfungsi dengan baik.

Mahasiswa, dosen dan karyawan Unikama  terlihat keluar masuk kampus melalui pintu gerbang itu. Pembukaan pintu gerbang itu tampaknya ada kaitan dengan legalitas hukum terbaru yang kini dipegang kubu Soedjai.

Itu mengingat, Menkumham mengeluarkan  SK tentang PPLP PT PGRI Unikama tertanggal 18 Desember 2018. Isinya mengakui Soedjai sebagai ketua PPLP PT PGRI Unikama tersebut.

Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian yang ditunjuk Soedjai terlihat lega dengan kondisi Unikama saat ini. Bahkan dia mengaku bila pintu gerbang utama itu sudah dibuka  akhir Desember 2018.

“Memang sempat ditutup ketika ada isu waktu itu. Tapi setelah itu kami buka lagi. Tepatnya pada akhir Desember kemarin,”  jelasnya.

Rektor Unikama Dr Pieter Sahertian (temgah) saat memberikan keterangan pers pada wartawan.
Rektor Unikama Dr Pieter Sahertian (temgah) saat memberikan keterangan pers pada wartawan.

Sejak saat itu,  kata dia, kondisi perkuliahan berjalan normal. Dosen, karyawan dan mahasiswa sudah beraktifitas seperti biasanya.

Mereka tidak terlihat khawatir lagi ada gangguan terkait sengketa antara pengelola PPLP PT PGRI maupun dengan pihak rektorat.

Meski begitu, diakui Pieter Sahertian bila tak semua mahasiswa peduli terhadap konflik yang terjadi di kampus Unikama. “Memang ada sebagian kecil yang ditarik dalam konflik itu. Tapi kami  tetap melayani mereka seperti biasa. Kami tidak pernah memberi sanksi kepada mahasiswa yang mengambil sikap ke pihak sana,” tegas Pieter.

Sementara itu beberapa mahasiswa yang sudah beraktifitas di dalam kampus terlihat seperti tak ada masalah. Itu diakui Rihatining Sutantin (21).  Mahasiswa jurusan Pendidikan MTK angkatan 2015 itu mengatakan bila perkuliahan berjalan normal.

“Saya lagi mengurus skripsi. Kalau dulu saat ramai-ramai saya tidak tahu. Sebab kalau itu sedang magang, jadi tidak tahu apa-apa,” ujar mahasiswi semester 7 asal Dampit itu.

Hal senada juga disampaikan Aunur Wahyu. Ia memang mengetahui adanya konflik yayasan. Namun ia merasa perkuliahannya tidak terganggu.

“Tidak ada masalah bagi mahasiswa. Saya pun tak merasa terganggu. Buktinya saya sekarang bisa mengurus skripsi dan dilayani dengan baik,” katanya sembari berharap konflik itu tak terulang kembali. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.