Laka Kerja, Tiga Pekerja PT Aplaus Wajahnya Terbakar

GRESIK (SurabayaPost.id)–Tiga orang pekerja PT Aplus Pacific mengalami luka bakar diwajahnya, akibat meledaknya PCB/Breacker di pabrik yang berlokasi di Jl Raya Daendles 92, Desa Prupuh Kecamatan Panceng, Kamis (6/12) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketiga korban yang semuanya bagian kelistrikan tersebut, masing-masing Saripin Malopo (24), warga Desa Prupuh mengalaminluka paling serius dan sekarang masih dirawat di RS Ibnu Sina Gresik.

Korban kedua, Muhammad Sholeh (38) warga Desa Bejan Siwalan Rt 005 Rw 002 Kecamatan Panceng, sekarang dirawat inap di RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah. Korban ketiga Muarifin (32) warga Desa Sumurber, Kecamatan Panceng dirawat jalan.

Kades Prupuh Sulanam SH mengakui, Saripin Malopo adalah warganya yang mengalami kecelakaan kerja di Aplus. Namun ia tidak tahu penyebabnya, sebab saat ia ke PKU Sekapuh korban sudah dirujuk ke RSU Ibnu Sina.

“Saya belum tahu penyebabnya, tapi saat saya ke PKU kondisinya memang memprihatinkan. Wajahnya terlihat memar, kedua lengannya gosong nyaris melepuh,” ujar Sulanam di ruang kerjanya, Senin (8/12).

Dalam laporannya ke Polsek Panceng, Sabtu (8/12), HRD PT Aplus Pacific, Muhammad Ghozi (40) menyebutkan Kamis (6/12) sekitar pukul 18.00 WIB, ketiga korban masuk ke ruang panel listrik. Saripin Malopo lalu membuka lemari panel listrik untuk mengecek kondisi dari alat PCB/ Brecker tersebut, didampingi kedua korban lainnya.

Saat itulah, tiba tiba terjadi ledakan yang bersumber dari dua buah PCB atau breacker (alat kontrol atau penetral apabila terjadi konsleting listrik) yang ada di dalam lemari panel listrik.

Akibat ledakan tersebut, Saripin Malopo yang berada di depan mengalami luka paling parah sehingga harus dilarikan ke RSU Ibnu Sina Gresik. Sedangkan dua korban lainnya, Muh. Sholeh dan Muarifin langaung dilarikan ke RS PKU Muhamadiyah Sekapuk.

Kanit Reskrim Polsek Panceng, Aiptu Widodo membenarkan adanya kejadian laka kerja di PT Aplus Pacific berdasar laporan karyawan bagian HRD perusahaan tersebut, Muhammad Ghozi.

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut, sekaligus mengamankan alat bukti, yaitu dua buah PCB /Breacker Listrik. Ketiga korban sudah mendapat perawatan medis, yang paling parah dirawat di RSU Ibnu Sina. Satu korban masih dirawat di PKU Sekapuk, satu lainnya sudah rawat jalan,” ujar Aiptu Widodo.

Sementara itu pihak PT Aplus melalui pria bernama Pujo mengaku tidak mengetahui terjadinya laka kerja tersebut. Pujo menyarankan agar wartawan melakukan konfirmasi ke pihak yang bertanggungjawab. “Saya tidak tahu mas. Coba saya tak hubungkan ke pihak yang terkait. Saya bagian umum pak tidak ada hubunganya dengan saya,” ujar Pujo.

Namun sayangnya menurut Pujo orang-orang yang bertanggungjawab terkait laka kerj tidak bisa dikonfirmasI karena tidak berada di kantor. “Bos-bosnya tidak ada semua,” pungkasnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.