GRESIK (SurabayaPost.id)–Kodim 0817 Gresik memberikan ‘kuliah kilat’ tentang wawasan kebangsaan kepada ratusan guru, kepala sekolah pendidikan dasar atau SD dan sekolah menengah peetama atau SMP di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jalan Pahlawan bersama Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Gresik, Selasa (5/9/23).
Letkol (Inf) Ahmad Shaleh Rahanar Komandan Kodim 0817 mengatakan Indonesia sangat luas. Memiliki 1.340 suku bangsa yang mendiami 17.504 pulau di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seluas 1.922.570 kilometer (km2).
“Jika dikelola dengan baik, maka Indonesia bisa menjadi negara yang besar, damai, aman, adil, makmur dan disegani negara lain. Maka butuh generasi yang trampil dan cerdas, sehingga membutuhkan pula guru dan pendidik yang handal,” kata pria yang akrab dipanggil Ale ini.
Pria asal Merauke ini meminta kepada para guru yang hadir untuk kembali melihat tugas dasar kewarganegaraan. Mengajar harus dengan penuh dedikasi tinggi. Agar generasi keberlangsungan mengurus negara yang kaya raya ini bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Sebagai upaya wujudkan cinta Tanah Air guru adalah sandaran utama generasi penerus bangsa. Bangsa ini akan jaya jika anda sekalian mampu mencetak generasi yang cerdas, ulet dan pemberani saat menghadapi tantangan kedepan yang semakin berat,” katanya
Ale juga mengingatkan soal perilaku anak yang cenderung menyendiri karena asyik dengan handphone mereka. Dia merasa jika hal ini tidak dikendalikan maka generasi mendatang gampang terpengaruh oleh informasi- informasi negatif yang orag tua atau guru tidak pernah apa yang mereka lihat di dalam handphone mereka.
“Anak-anak kita saat ini lebih banyak berinteraksi dengan HP atau ponsel android nya dari pada dengan orang tua. Tahun ini sudah tidak ada covid, jadi sebisa mungkin bapak ibu guru dalam memberikan tugas jangan melalui ponsel,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, ada beberapa kepala sekolah yang mengeluh tentang banyaknya oarng yang mengaku wartawan datang ke sekolah – sekolah mencari- cari masalah, dan ujung-ujungnya mereka meminta sejumlah uang.
“Kita akan turun bersama-sama kadisdik ke sekolah-sekolah untuk mengatasi permasalahan wartawan abal-abal tersebut ,jangan takut kalau benar karena untuk anak didik kita ,TNI selalu bersama rakyat. “ ujar Dandim
Selain kepala sekolah SD dan SMP Negeri se kabupaten gresik, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh kepala dinas pendidikan S. Hariyanto, Kabid Dikdasmen Syafi’ul Qulub dan pengurus MKKS dan K3S kabupaten Gresik.
Leave a Reply