Oleh: M Husni Mubarok-MHM
Kepengatan Politik yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir hampir selesai. Diskursus tentang siapa berbuat curang dan siapa yang dicurangi praktis tidak ada lagi ditelan bumi seiring bergulirnya waktu yang menghantarkan kita pada sebuah fakta bahwa Politik zaman Now hanya soal siapa mendapatkan apa kapan dan dimana. Penulis (baca: MHM) sering mengungkapkan hal tersebut didalam setiap kesempatan bahwa Politik zaman Now hanya perdebatan tentang “isi perut semata”.
Pendukung 01 dan pendukung 02 haruslah merefleksikan ulang pentingnya sebuah intropeksi diri agar tidak gontok-gontokan dalam setiap perhelatan rutin setiap 5 tahun sekali (baca: Pemilu), karna pada akhirnya ditingkat elit tidak ada yang BAPER atas semua yang mereka perlakukan kepada salah satunya.
Baik Pak Prabowo maupun Pak Jokowi seperti tidak ada beban apapun, seperti tidak pernah ada masalah sekalipun publik sepakat Demokrasi kita telah “DIBAJAK” oleh para Bandar Politik.
Lebih tragis lagi kedua Tokoh Penting itu bertemu ditempat yang menjadi simbol investasi Aseng dan Asing, yaitu MRT Lebak Bulus Jakarta Selatan yang notebene adalah Mega Proyek investasi Asing Aseng.
Apa makna semua itu, Adakah pesan Politik tersembunyi dibalik pertemuan tersebut..? Siapakah inisiator pertemuan itu..? Kenapa memilih tempat unik..? Seolah itu adalah pesan bahwa sesungguhnya tidak ada pertarungan ideoligis, seolah ingin menyampaikan bahwa tidak ada pertandingan dengan latar belakang untuk memperjuangkan diskriminasi Hukum pada Tokoh Agama tertentu. Kedua Tokoh itu dibranding bertemu di RMT agar Dunia tau bahwa Pertarungan Prabowo – Jokowi adalah Pertarungan “investor luar Negeri” untuk mengendalikan Indonesia, bukan Pertarungan ideologi yang harus membawa Agama sebagai alasan dalam memenangkan para “Pecundang Politik” sebagai Pemimpin di Indonesia.
Sekian..!!
Penulis: Tokoh Muda Nasional
Leave a Reply