Lagi, Putri Alisya Sumbang Perak di Hari  Terakhir Porprov Jatim

Atlet Kota Malang cabor sepatu roda, Putri Alisya WS menerima pengalungan medali perunggu di kelas Marathon 42 kilometer
Atlet Kota Malang cabor sepatu roda, Putri Alisya WS menerima pengalungan medali perak di kelas Marathon 42 kilometer

TUBAN (SurabayaPost.id) – Putri Alisya Widyadhana Sakanti berhasil menyumbang perak di hari terakhir Porprov Jatim pada cabang olahraga Sepatu Roda. Perak itu diraih Alisya, atlet  Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PORSEROSI) Kota Malang di nomor 42 kilometer marathon, Sabtu (13/7/2019).

“Senang, dapat empat medali. 1 emas, 2 perak, perunggu 1. Emas dari ITT 500 meter, perak dua dari 42 km dan relay. Perunggu dari PTP,” kata Puput sapaan akrab Putri Alisya WS, Sabtu (13/7/2019).

Siswi MTs Suryabuana itu mengakui, dalam perorangan, dia memiliki pesaing berat dari Sidoarjo, Rizky Fardinah. Dengan adanya pesaing, atlet kelahiran 23 Juni 2005 itu siap berlatih lebih rajin lagi.

Sebanyak 10 atlet PERSEROSI Kota Malang berhasil finis di kelas Marathon 42 Km dan Putri Alisya berhasil menumbang perak.

Atlet yang berlatih sepatu roda dari kelas 1 SD tahun 2011 ini, siap mencetak prestasi yang lebih baik di Porprov tahun berikutnya. “Saya ingin dapat empat emas,” sambung anak dari Gatot Sulistyo dan Yayuk Sulistiawati ini.

Sementara, ayah Putri Alisya, Gatot mengaku bersyukur. Sebab  para atlet Puslatcab Kota Malang mampu memberikan yang terbaik bagi Kota Malang.

“Alhamdulillah sangat bersyukur, bisa berikan terbaik anak-anak wali atlet Puslatcab Kota Malang. Apa yang ditargetkan, dapat dua emas, terpenuhi,” sambung Gatot.

“Semoga Kota Malang segera dibuatkan lintasan yang bagus untuk meningkatkan prestasi anak-anak sepatu roda,” tutupnya. Dengan tambahan satu perak, tim Porserosi Kota Malang membawa pulang 2 emas, 3 perak dan 3 perunggu.

Ketua KONI Kota Malang, Edy Wahyono memberi support kepada atlet sepatu roda jelang marathon 42 kilometer

Hal senada juga dikatakan pelatih Kepala Puslatcab PORSERORI Kota Malang, Yuhartono. Rasa bangga tampak dari raut wajah pria tiga anak asal Songsong, Singosari tersebut.

“Saya berterima kasih  kepada atlet Kota Malang. Walaupun tidak memiliki lintasan, anak – anak mampu meraih 2 emas tiga perak dan 3 perunggu,” katanya.

Ia pun bercerita kenangan awal perjuangan anak didiknya. Dengan perjuangan tanpa lintasan yang tetap untuk berlatih, pihaknya terus berupaya memacu dan memotivasi atlet sepatu roda agar tampil maksimal.

Hasil latihan keras anak didiknya yang diterapkan saat Puslatcab, membuahkan hasil. Latihan track panjang di Abdurahman Saleh dan latihan di Velodrome enam kali dalam seminggu selama 9 bulan, kini menuai hasil.

“Dua medali emas, tiga perak dan tiga perunggu merupakan hasil yang sangat membanggakan,” tuturnya.

Untuk itu, Yuhartono berharap agar Pemerintah Kota Malang, kedepan bisa mewujudkan impian para atlet sepatu roda di bawah naungan PORSEROSI Kota Malang, untuk membuatkan sarana lintasan (sirkuit), agar para atlet sepatu roda memiliki sarana untuk berlatih.

” Kami berharap Pemkot Malang, membuat lintasan sebagai sarana berlatih untuk atlet sepatu roda,” pungkas dia sembari menyebut hasil akhir sepatu roda menempati peringkat tiga dengan dua emas. Sedangkan peringkat satu diraih Pengcab Sidoarjo  dengan delapan dan Pengcab Surabaya dengan tujuh emas. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.