BATU (SurabayaPost.id) – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bersama jajaran Forkopimda dan Wakil Rektor IV Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Bambang Pramujati melaksanakan penanaman Porang secara simbolik di Area Model Konservasi Edukasi (AMKE), Kota Batu, Selasa (1/9/2020).
Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Batu memproyeksikan menjadi alternatif penyediaan bahan pangan di masa mendatang. Pada kesempatan itu, Wali Kota perempuan pertama di Malang Raya yang sapaan akrabnya Bude itu mengaku Pemkot Batu telah menjalin kerjasama dengan ITS untuk memanfaatkan tanaman herbal.
“Yang kerjasama untuk menunjang pariwisata di Kota Batu. Dengan kehadiran tanaman Porang ini, tujuannya agar berbeda di Kota Wisata Batu.Karena Kota Batu agar memiliki tujuan wisata berbeda dari wisata buatan.Makanya tengah mencoba memanfaatkan potensi hutan di Kota Batu,” ungkapnya.
Selain itu, ungkap dia, agar tidak hanya tempat wisata,menurutnya, orang yang datang nanti juga diharapkan mendapatkan edukasi tentang tanaman pangan. Oleh karena itu, Bude berharap masyarakat dapat memiliki pengetahuan tentang tanaman Porang dan lainnya.
“Di sisi lain, pendampingan yang dilakukan oleh ITS juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga, terutama petani Porang.Ini adalah program pengabdian masyarakat dari ITS. Selama lima tahun didampingi oleh ITS,” paparnya.
Lantas, papar dia, setelah lima tahun, Dewanti berharap agar terus berkembang dan bermanfaat.Karena, menurut dia, program tersebut, bisa menjadikan satu proyek awal saingan denfa obat tradisi Tiongkok atau Traditional Chinese Medicine (TCM).
“Herbal di Indonesia tidak kalah, tapi kurang memanfaatkan teknologi sehingga kurang terkenal seperti di Tiongkok,” ujarnya.
Diwaktu yang sama, Bambang Pramujati mengaku kalau ITS telah banyak melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kota Batu.Sedangkan kerjasama yang dilakukan dengan Pemkot Batu, menurutnya diarahkan ke tanaman herbal, kendati demikian.
“Tidak menutup kemungkinan terhadap potensi tanaman lainnya. Terkait Porang ini, ITS akan memberikan sumbangsih untuk branding dan pemasarannya.Akami bantu bagaimana membranding, memproduksi dan memasarkan Porang,” janjinya.
Untuk diketahui, menurut Bambang, program tersebut, diinisiasi oleh Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri ITS. Dan di ITS juga ,menurutnya ada departemen Kimia dan Biologi yang banyak melakukan penelitian terhadap tanaman.
“ITS memiliki teknologi kultur jaringan yang dikatakan Bambang dapat meningkatkan kualitas tanaman. Dengan teknologi itu, hasil tanaman juga jauh lebih bagus kualitasnya.Jadi kalau dengan kultur jaringan itu akan didapat kualitas yang bagus. Itu dapat dimanfaatkan,” pungkasnya. (Gus/Adv)
Leave a Reply