Pantau Hasil Latihan Atlet, PABSI Kota Malang Manfaatkan Teknologi Smartwatch

Atlet dan pelatih bersama pengurus PABSI Kota Malang

MALANG (SurabayaPost.id) – Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Kota Malang membuat langkah terobosan dalam rangka meningkatkan prestasi atletnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan teknologi yang saat ini menjadi tren di kalangan masyarakat yaitu dengan menggunakan smartwatch. 

Hal itu diakui  Humas PABSI Kota Malang Arif Prambudi atau yang akrab dipanggil Lucky, Senin (8/2/2021). Dia mengatakan bahwa Pengurus PABSI Kota Malang selalu berusaha memberikan yang terbaik demi pencapaian prestasi atletnya. 

Menurut Lucky saat ini teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat, dan tentunya menjadi sarana yang sangat baik dan bermanfaat jika bisa diterapkan di dalam dunia olahraga. “Kami sudah melakukan uji coba bersama atlet dan pelatih, dimana pada saat latihan setiap atlet didukung oleh smartwatch dan bisa diketahui datanya secara langsung”, ujar Lucky. 

Atlet PABSI Kota Malang saat berlatih

Adapun saat ditanya data apa saja yang dapat diperoleh, Lucky memaparkan bahwa banyak sekali yang bisa dipantau dari smartwatch yang dipakai oleh atlet. Data yang dapat ditampilkan diantaranya jumlah kalori, rekam detak jantung, tekanan darah, oksigen dalam darah, bahkan Vo2 max yang dicapai juga dapat diketahui secara langsung. 

Tak cukup hanya itu, semua data tersebut dapat dipantau dari jarak jauh oleh Pelatih maupun Pengurus PABSI Kota Malang. “Atlet yang selama ini disiapkan untuk Porprov mendatang harus selalu menjaga kondisi fisik tubuhnya, bahkan jam istirahatnya juga bisa kami pantau apakah sudah cukup atau belum sehingga bisa selalu dievaluasi”, kata Lucky.

Ketua PABSI Kota Malang Yoga Adhinata menambahkan, bahwa tentunya menjadi sebuah keharusan bagi segenap insan olahraga untuk bisa melek teknologi. Artinya dengan adanya bantuan dari teknologi diharapkan bisa menjadi salah satu sarana pemicu untuk bisa meningkatkan prestasi olahraga. 

Pria yang akrab dipanggil Sam Yoga tersebut menjelaskan, bahwa memang pengunaan smartwacht bisa dikatakan akurasinya tinggi mengingat sensor yang terdapat di dalam smartwacht bisa membaca langsung dari kondisi tubuh atlet. Namun kata dia tentunya akan lebih baik lagi jika nanti tetap dilakukan test secara konvensional seperti test Vo2 max sebagai data pembanding. 

Disinggung mengenai kondisi atlet PABSI Kota Malang, Sam Yoga menjelaskan bahwa dirinya merasa bangga dengan apa yang sudah dilakukan oleh pelatih dan atlet saat ini. Walaupun kondisi masih pandemi, namun seluruh atlet masih giat berlatih karena cabor angkat besi merupakan cabor perseorangan bukan kelompok sehingga resiko penularan covid cukup rendah.

 Yang terpenting lagi, kata dia, adalah pada saat latihan protokol kesehatan tetap dijalankan seperti membagi jam latihan, pengecekan suhu badan sebelum latihan, dan aktif melakukan penyemprotan disinfektan terhadap alat-alat yang digunakan. 

“Di dalam struktur kepengurusan PABSI Kota Malang saat ini terdapat Bidang Kesehatan beranggotakan 2 orang yang merupakan dokter umum, dan saya sudah programkan setiap atlet untuk dicek kesehatannya selama 3 bulan sekali termasuk untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi dan vitamin semuanya akan diberi arahan oleh dokter kami”, ujar Sam Yoga.

Pengurus Bidang Prestasi KONI Kota Malang Mas’ud Prawidyandoko yang ditemui awak media saat meninjau latihan cabor angkat besi memberikan tanggapan bahwa apa yang dilakukan oleh PABSI Kota Malang ini adalah sebuah terobosan yang bisa diterapkan di cabor lain.

 “Tadi saya sudah dapat pemaparan dari Pengurus PABSI Kota Malang mengenai teknologi yang mereka terapkan. Saya rasa hasilnya bagus semuanya bisa terekam bahkan tadi saya bisa lihat secara langsung grafik peningkatan kondisi atletnya beserta hasil latihannya”, kata Mas’ud. (ya) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.