GRESIK (SurabayaPost.id)–Pimpinan Cabang Fatayat Nadlhatul Ulama (PC Fatayat NU) Kabupaten Gresik berkomitmen untuk mengawal kebijakan pemerintah baik pusat maupun kabupaten melalui segmen perempuan. Salah satunya dengan terus menggali dan mengoptimalkan potensi kader di setiap pengurus anak cabang (PAC) melalui program pemberdayaan perempuan.
Hal itu disampaikan dalam rapat kerja (raker) 1 PC Fatayat NU Gresik yang digelar di Tanjung Kodok Beach Resourt Kabupaten Lamongan Jawa Timur, 13 September 2020. Kegiatan itu diikuti 36 peserta dengan menggunakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Ketua PC Fatayat NU Gresik Ainul Farodisa M.Pd. mengatakan, PC Fatayat NU Gresik masa khidmat 2019-2024 berasal dari berbagai profesi. Misalnya, dari politisi, pendidikan, kesehatan, perbankan, media dan lain sebagainya. “Kami ingin mengubah image perempuan NU hanya di rumah, pengajian atau dibaan. Tapi, mereka juga bisa menjadi agent of change di lingkungan dan masyarakat. Bahkan, mengawal kebijakan pemerintah,” jelasnya. Berbagai program kerja digodok secara mendalam untuk mengawal kebijakan pemerintah, seperti politik, hukum, ekonomi, kesehatan, pendidikan, seni, budaya dan lainnya.
Dipaparkannya, program optimalisasi kader PC Fatayat NU Gresik dalam bidang kesehatan misalnya. PC Fatayat NU akan mengoptimalkan program Gafantara (Gerakan Sehat Fatayat NU dan Santri Nusantara) dengan menggandeng poskentren (pos kesehatan pesantren). Pilot project program itu adalah salah satu pesantren di Kecamatan Kedamean. Selain itu, PC Fatayat NU juga mendukung germas (gerakan masyarakat sehat) pemerintah, melalui gerakan senam Fatayat di berbagai wilayah. Puncaknya, PC Fatayat NU Gresik akan menggelar senam sehat secara serentak Hari Olahraga setiap 9 September.
Program lainnya dalam optimalisasi kader yakni di bidang lingkungan. PC Fatayat NU akan melakukan pendampingan Bank Sampah dengan pilot project di Duduksampeyan dan Sidayu. Untuk mengembangkan sektor ekonomi, PC Fatayat NU akan melegalkan status hukum Koperasi Yasmin NU Gresik. “Kami akan mengawal UMKM lewat pelatihan bandeng cabut duri, serta pelatihan packaging dan pemasaran untuk star up di Gresik,” jelas Ainul. Hal itu karena banyak produksi UMKM di Gresik, namun belum bisa bersaing dengan pasar nasional karena kesulitan dalam hal pemasaran.
Dalam bidang hukum, Fatayat NU akan mengawal program konseling (poling) yang sudah dimiliki . Poling ini akan mengawal kasus yang dialami anak maupun perempuan. Misalnya, kasus pencabulan terhadap anak dan lainnya. “Dalam pendampingan ini, nanti kami akan bekerjasama dengan Dinas KB dan P3A serta lembaga pendampingan perempuan di tingkat Jatim maupun kabupaten,” jelasnya. PC Fatayat NU juga akan menghidupkan lagi program Suscatin (Kursus Calon Pengantin). “Ini (suscatin) untuk meminimalisir angka perceraian yang makin tinggi di Gresik, kami akan memberikan pendampingan kepada para calon pengantin, mulai dari pengarahan, cara menghadapi masalah, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Untuk pengembangan kader, PC Fatayat NU tetap mengupdate program unggulan Kiswah Female atau kajian ahlu sunnah wal jamaah. “Nantinya, kami akan membuat konten Youtube. Harapannya, dakwah kiswah female sampai ke masyarakat luar,” jelasnya. Rencananya membuat program Mekar (Mendampingi Kepala Keluarga Perempuan) supaya mandiri dan produktif.
Sementara itu, Uswatun Khasanah M.Pd berharap, kader PC Fatayat NU Gresik mampu menjadi entrepreneur supaya lebih mandiri. Selain itu, kader Fatayat didorong bersinergi dengan dunia industri di Gresik. “Targetnya, syiar agama yang Islam Rahmatalillalamin sampai ke masyarakat luas,” pungkasnya.
Leave a Reply