Penyertaan Modal dari APBD Rp 7 Miliar, Kontribusi BWR Terbanyak Rp 61 Juta

Komisi B bersama Dirut BWR pada saat koordinasi diruang BWR Kota Batu

BATU (SurabayaPost.id) – Penyertaan modal Pemkot Batu untuk PT Batu Wisata Resource (BWR) Kota Batu mencapai Rp 7 miliar. Untuk penyertaan modal dari APBD Kota Batu itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut hanya memberikan kontribusi tiap tahunnya antara Rp 31 juta hingga Rp 61 juta.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Komisi B DPRD Kota Batu bersama Direktur Utama PT BWR, Bagyo Prasasti Prasetyo yang dihelat di kantor BWR Batu lantai 5, Balaikota Among Tani Kota Batu, Senin (15/6/2020).

Besaran penyertaan modal yang sumber anggarannya dari APBD Kota Batu dengan besaran anggaran senilai Rp 7 miliar, diketahui pendapatan labanya sangat minim. Komisi B menekankan kedepannya agar lebih ditingkatkan.

Itu dikatakan Ketua Komisi B Hari Danah Wahyono, usai rapat koordinasi. “Kunjungan komisi B di kantor BWR, menanyakan terkait penyertaan modal yang sumber anggarannya dari APBD Kota Batu. Anggaran itu besarannya mencapai Rp 7 miliar,” katanya.

Hari Danah Wahyono bersama Fahmi Alkatiri

Dengan besaran penyertaan modal tersebut, tahapannya menurut politisi dari partai Gerindra ini dari tahun ke tahun tambah terus. “Pada tahun 2016 silam sebesar Rp 3 miliar. Di tahun berikutnya 2017 sebesar Rp 3 miliar dan di tahun yang sama ditambah lagi dari dana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) senilai Rp 1 miliar. Jadi total anggaran semuanya terhitung sejak tahun 2016 sampai 2017 sebesar Rp 7 miliar,” katanya.

Dengan besaran penyertaan modal itu, menurut dia, dinilai hasilnya masih minim sekali. Alasannya, dalam setiap tahunnya hasil labanya bervariasi. Yakni, ada yang senilai Rp 36 juta, dan ada pula yang senilai Rp 61 juta.

Dengan begitu, menurut Danah, Dirut BWR berjanji pada tahun mendatang menargetkan hasil labanya bisa mencapai sebesar Rp 110 juta.

Waktu yang sama, Sekretaris Komisi B Fahmi Alkatiri berharap BWR agar segera melakukan percepatan usahanya. “Karena sampai saat ini belum ada gebrakan yang kelihatan. Jadi ini semua memang perlu,Dirutnya harus banyak diskusi dengan para ahlinya,” katanya.

Meski begitu, politisi dari partai Nasdem ini mengaku bukan berarti mengatakan Dirut BWR tidak ahli. Tapi menurut dia, memang harus banyak belajar.

“Bagaimana yang namanya BWR ini bisa mencapai target labanya disetiap tahunnya bisa meningkat .Dan tidak hanya seperti ini saja,” katanya.

Selain itu, menurut dia, keberadaan BUMD BWR tersebut, harus bisa merekrut tenaga kerja dari masyarakat batu yang lebih banyak.Itu semua yang menjadi keinginan masyarakat Kota Batu.

“BWR harus banyak berinovasi dan membenahi apa yang salah desaiannya selama ini.Ini perlu didesain yang baru dan ada suatu perubahan.Kalau tidak segera mulai sejak hari ini,saya yakin bakal bertambah lemah jadinya ,” katanya.

Artinya, kata dia, BWR segera mendesain usahanya agar ada satu percepatan. Selain itu, BWR harus menjemput bola.

“Jadi tak hanya diam, dan juga para staf – stafnya memang membutuhkan orang – orang yang mampu dan ahli pada bidangnya yang sesuai dengan keahliannya,” katanya.

Dan ini, kata dia, harus segera diperbaiki dan dilakukan oleh para ahlinya. “Supaya semakin hari bertambah meningkat hasil labahnya dan bisa menambah PAD. Dan ini perlu pembenahan total berikutnya,” katanya.

Dirut PT BWR, Bagyo Prasasti Prasetyo

Sementara itu, Dirut BWR Bagyo Prasasti mengaku di setiap tahunnya sudah menyetorkan laba hasilnya. “Tapi dalam kasat mata dari temen – teman Komisi B tadi, disarankan seharusnya agar bisa lebih tinggi lagi.Dan kita siap untuk memacu kinerja kita lagi,” katanya.

Disinggung terkait penyebab labanya sangat minim justru diakui tak ada masalah. Menurut Bagyo labanya pada pada tahun ini telah meningkat.

“Sekarang sudah mendapat senilai Rp 74 juta pada tahun 2019, dan kita siap meningkatkan kinerja,seperti yang disampaikan rekan – rekan komisi B tadi,” katanya.

Sedangkan terkait kendala, menurut Bagyo, pertama karena penyertaan modalnya itu secara tidak langsung. Mekanismenya dalam penggelontor anggarannya secara bertahap. “Tapi seandainya itu langsung tentu ada , kemudahan tersendiri untuk menyusun plannya,” tegasnya.

Sekadar diketahui berdasarkan catatan yang didapat terkait perluasan usahanya BWR yang tercatat pada Juni 2020 dilakukan perluasan usaha pada unit usaha perdagangan dengan membuka Toko Rakyat yang ada di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Berikutnya, pada semester ke ll tahun 2020 merencanakan pembukaan Toko Rakyat ke-3 yang berlokasi di Kecamatan Junrejo, Kota Batu.Dan ini rincian unit – unit usaha BWR yang dijalankan PT BWR di Kota Batu diketahui ada sejumlah 8 unit usahanya.

Di antaranya Bengkel Motor KWB, di Jalan Kartini, Toko Rakyat, di Jalan Bukit Berbunga Sidomulyo, Batu Cycling, di Jalan Wukir Temas, dan pengepulan buah dan sayur organik di Jalan Raya Tlekung Junrejo. Kemudian usaha Kantin Teras Among Tani , di Balaikota Among Tani Kota Batu.

Selanjutnya usaha Agrosezer e – commerse ( pemasaran digital ) produk pertanian dan UMKM, Balaikota Among Tani, serta Ticketing akomodasi ( pesawat, hotel , dll) Balaikota Among Tani.

Selanjutnya terkait kenaikan laba usaha. Adanya kenaikan laba usaha dari tahun sebelumnya sebesar Rp 61 .125.927, kemudian naik menjadi Rp 74.925.102. Berikutnya manajemen BWR menargetkan pada akhir tahun 2020 laba usahanya akan ditingkatkan menjadi Rp 110.410.000. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.