JOMBANG (SurabayaPost.id)–Untuk ikut melestarikan alam, menambah sumber air, dan juga melahirkan “Kampoeng Bamboe”, Destinasi Wisata Saieda Wonosalam, hari ini, Kamis (9/9) menanam 1000 pohon bambu, trembesi dan tabibuya.
” Kondisi Pandemi, kami belum bisa soft launching, maka kami berkesempatan melakukan pembenahan total dengan memakmurkan bumi Allah dengan menanam, ” tegas Yusron Aminulloh, founder Saieda.
Program ini disamping untuk memakmurkan bumi, juga untuk melahirkan kelak area camping ground di Kampoeng Bamboe.
” Ada ragam bambu kami tanam, bambu china,bambu Jepang, bambu Jakarta dan ragam tanaman lain. Bahkan kami juga menanam 200 pohon trembesi. Lihatlah tahun depan, insya Allah akan rindang. Kami akan merawat 1 tahun ini untuk kita persembahkan bagi wisatawan alam,” tambahnya.
Yusron yang juga pendiri DeDurian Park ini menjelaskan, kembali ke alam adalah jawaban. Pulang ke desa, hidup di desa bukanlah masa lalu, tapi masa depan.
” Tapi desa masa depan adalah desa yang fasilitasnya memadai. Teknologi modern terpenuhi, fasilitas ekonomi terpenuhi, seperti banyak desa-desa di Eropa. Tapi bedanya kita religius, dengan suasana beribadah. Anak-anak kecil berduyun-duyun ngaji ke masjid.”
Jombang sebagai kota beriman, dikelilingi pesantren.
” Maka kami akan lahirkan kawasan wisata yang islami. Kami memakai pedoman nasional wisata halal, yang sudah disusun pedomannya. Tinggal aplilkasi,” tutur putra kelahiran Jombanh ini.
Prinsip utama langkah kami adalah makmur bersama.
” Sejak kami membangun sudah melibatkan puluhan warga Wonosalam sebagai pekerja. Kami bahkan kelak akan melatih anak mudanya menjadi pekerja profesional, sehingga mereka akan menjadi subyek perubahan. Bukan hanya obyek. Itulah visi kami,” tambah Master Trainer MEP Indonesia ini.
Yusron mengaku sudah 20 tahun keliling indonesia, saatnya pulang kami kampung membangun Jombang. (Din)
Leave a Reply