Santuni Ratusan Anak Yatim dan Kaum Dhuafa ke 22, Begini Kata Ketua MPC PP Kota Batu 

Ketua MPC PP Batu Endro Wahyu, memberikan santunan secara simbolis
Ketua MPC PP Batu Endro Wahyu, memberikan santunan secara simbolis

BATU (SurabayaPost.id) – Lagi MPC PP  Kota Batu  santuni ratusan Anak Yatim Piatu dan kaum Dhuafa di Apple Sun, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Kamis (16/3/2023).

Berdasar laporan ketua panitia  pelaksana, Angga Sonata, menyampaikan.

“Jajaran Pengurus Anak Cabang (PAC) Batu, Junrejo, Bumiaji, Pujon, Ngantang, dan semua yang tergabung  di Majelis Pimpinan Cabang (MPC ) Pemuda Pancasila Kota Batu. Atas nama panitia menyampaikan  laporan hari ini,  panitia dan jajaran MPC dan PAC  telah mengumpulkan dana dari donatur kisaran Rp 100 juta. Lebih dari 400 Anak Yatim dan Dhuafa yang disantuni.Uang tersebut disalurkan semua kepada yang berhak,” papar Angga.

Untuk keperluan lain, papar dia,  mengunakan dana diluar itu, untuk uang dari donatur  murni disalurkan pada anak – anak yatim dan kaum dhuafa.

Pose bersama
Pose bersama

“Terimakasih kepada penyedia tempat Owner Apple Sun, Kapolres Batu, dan Pj. Walikota Batu melalui utusannya , serta Asosiasi Petinggi Lurah (APEL) Kota Batu, serta para undangan lainnya,” ungkapnya.

Ini, ungkap dia, giat rutin MPC PP Kota Batu, pada 2023 memasuki kali ke 22.
Saat ini, menurut Angga, pemberian santunan  secara simbolis dari masing – masing PAC, selanjutnya tanggung jawab PAC  mengantar pada penerima masing – masing sejumlah ratusan penerima santunan.

“Semoga  bermanfaat dan bisa membuat gembira bagi adik – adik, dan para ibu – ibu yang berhak menerima,” ujarnya.

Sementara Ketua MPC PP Kota Batu Endro Wahyu Widjoyo menyampaikan terimakasih kepada para undangan, dan para donatur semua.

“Kepada Walikota Batu, dan Kapolres Batu yang mewakili. Bersama para undangan, termasuk pemilik Apple Sun, dan teman – teman PP tanpa terkecuali, “Marhaban ya Ramadhan”  rekan – rekan MPC PP masih dipertemukan kembali, dengan gelaran berbagi yang ke – 22,” kata  Endro.

Acara ini, menurutnya sangat – sangat membuat hati terenyuh, lantaran dikemas tidak seperti biasanya.

“Kali ini, tidak hanya sebatas berbagi pada sesama, adik – adik yatim, dan kaum dhuafa bisa berkumpul bersama,” ungkapnya.

Perlu diketahui ungkap dia, PP kerap disebut sebagai preman atau sampah, meski begitu menurutnya saat ini, ibaratnya tengah menjadi pupuk.

“Kerap dikatakan preman, sampah. Tapi hari ini kita menjadi pupuk, yang sangat bermanfaat pada pada tanaman. Disini kita tanggap ,dan sadar dalam kewarasan. Saat ini banyak orang yang tidak sadar dan tidak tanggap ,” kata dia.

“Alhamdullah kita masih sadar dan waras. Sadar melihat alam , karena sebaiknya manusia, manusia yang bermanfaat dan tau banyak di bumi ini. Apapun kami sudah  punya kesadaran membangun kesadaran dan kewarasan  mulai dari hati kita sendiri. Alhamdulilah PP selalu memberi semangat dan tidak  lebai,” tegasnya.

Olehkarena itu, tegas dia ‘ Hamemayu Hayuning Bawana’.

“Bermakna memperindah keindahan dunia. Memayu hayuning bawana adalah ihwal space culture atau ruang budaya sekaligus spiritual culture atau spiritualitas budaya. Memayu hayuning bawana memang upaya melindungi keselamatan dunia baik lahir maupun batin,” jelasnya.

Lantas jelas dia, giat dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, MPC Pemuda Pancasila Kota Batu gelar santunan anak yatim piatu dan janda Dhuafa yang ke – 22.

“Kami bangga, riuh rendah suara puluhan anak yatim piatu, mereka berkumpul dalam acara.Berbagai suguhan menarik diberikan untuk menghibur hati anak-anak yatim. Kami  berbagi tawa, kami juga ingin menghibur dengan memberikan santunan yang semoga dapat bermanfaat buat mereka,” harapnya.

Menariknya, menurut Endro mereka dapat menyaksikan atraksi – atraksi menarik dari tim KOTI , PAC Kecamatan Junrejo.

Atraksi pecahkan bongkahan batu cor
Atraksi pecahkan bongkahan batu cor

“Atraksi patahkan besi dari bahan baja, batu cor dipatahkan dengan benturan kepala dan tangan, serta sang bocah dengan mata tertutup rapat mengendarai motor kecil melalui rintangan tanpa menyentuh, dan  sejumlah anak – anak dengan mata terikat rapat bisa memilih sapu tangan beragam warna sesuai warna  yang diminta pengunjung,” terangnya.

 Lantas terang dia, semua atraksi yang dimaksud penuh dengan makna, dari sebuah konsentrasi, meski dalam keadaan mata tertutup dia bisa melewati rintangan dengan sempurna tanpa menyentuh.

“Sekelumit makna dari saya, mata tertutup, sang bocah berkendara motor melalui rintangan tanpa menyentuh.Itu menunjukkan hidup dalam berorganisasi perlu konsentrasi, bisa melawati rintangan yang berbahaya.Dengan mata telanjang malah sengaja menabrak rintangan yang ada, celaka kita,” sindir Endro sembari tertawa.(Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.