Survive Kala Pandemi, Pengurus SBW Menangis Saat Sujud Syukur

Pengurus SBW saat menggelar sujud syukur.

MALANG (SurabayaPost.id) – Para pengurus Koperasi Wanita (Kopwan) Setia Budi Wanita (SBW), menggelar sujud syukur, Sabtu (25/4/2020). Mereka menangis harus karena SBW tetap eksis dan masih bisa survive, saat pandemi Covid 19, dalam dua bulan terakhir ini.

Makanya sujud syukur benar-benar menjadi puncak rasa terima kasih pengurus kepada Allah SWT. Air mata mereka terurai mensyukuri karunia yang tak terhingga dari Yang Maha Kuasa.

Ketua SBW Dr Sri Untari MAP, dengan nada lirih, menyampaikan, selama pandemi Covid 19, Bulan Maret dan April, Koperasi SBW, berjalan tanpa ada kendala.

“Usaha yang kita lakukan masih bisa survive, ditengah berlangsungnya pandemi Covid 19. Selain itu, semua anggota SBW dan keluarganya, dalam kondisi baik-baik saja. Makanya sudah selayaknya kami bersyukur kehadirat Allah SWT,”tutur Sri Untari.

Walaupun diakui dia, ada anggota yang perlu mendapat bantuan karena terdampak Covid 19, pihaknya sudah menyiapkan bantuan tersebut.

Menurut Sri Untari, kondisi SBW seperti ini merupakan anugerah yang tak terhingga dari Allah SWT. Apalagi para pengurus juga menjadi tumbuhan hampir 10.000 anggota dan keluarganya.

“Selama ini kita ihlas melayani anggota, makanya bersama dengan para pengurus kami menggelar sujud syukur, sekaligus memohon doa agar seluruh anggota SBW, dan keluarganya tetap diberikan keselamatan dan terhindar dari mara bahaya,” tambahnya.

Survivenya SBW, kata Sri Untari selain merupakan anugerah Allah SWT, tidak lepas dari peranan anggota. Para anggota mengerti dan memahami nilai-nilai koperasi yang sesungguhnya. Demikian halnya dengan para pengurus yang sudah melakukan segala dayanya berjuang sehingga membuat semuanya bisa terjadi.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Malang, Pemprov Jatim dan Pemerintah pusat yang telah membuat sejumlah kebijakan untuk kebaikan rakyatnya. Meskipun hingga saat ini SBW belum memanfaatkan fasiltas tersebut.

“Kebijakan itu sangat membantu masyarakat, jika nanti saatnya kami butuhkan kami akan mengajukan. Tapi Alhamdulillah sejuah ini SBW dengan cara bergotong royong, bisa saling membantu, diantara anggotanya, semua permasalahan bisa teratasi,”tandas, Sri Untari.

Berdasarkan hasil evaluasi lapangan maupun evaluasi keuangan, lanjut dia, Koperasi SBW masih bisa stabil. Bahkan progresnya positif pada semua entitas, disaat sektor usaha mengalami masalah yang berat.

Ini tandas Sri Untari bagaikan Mukjizat tersendiri, dikala yang lain sedang bermasalah SBW bisa terus berkembang. Sebagai Ketua Umum pihaknya bertangungjawab baik keluar maupun ke dalam atas usaha yang dilakukan SBW.

Makanya, dia kemudian mengajak sujud syukur, bagi yang muslim sedangkan yang lain juga melakukan doa sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing. Ia merasakan ada getaran dalam prosesi sujud syukur yang digelar usai salat Duhur tersebut, dengan tetap mengedepankan psycal distancing sesuai protokol Covid 19.

“Kami juga berkirim doa kepada leluhur kami, dan leluhur seluruh bangsa Indonesia, semoga beliau-beliau yang telah merintis berdirinya Koperasi dan berdirinya Indonesia, mendapat ampunan dan tempat yang mulya disisi Allah,”timpalnya.

Sementara itu, Herni Yuni Lestari perwakilan dari umat Nasrani, bersama umat Nasrani lainnya juga melakukan doa bersama dan doa penguatan agar situasi seperti ini bisa cepat berlalu.

“Kami berharap semuanya bisa segera berlalu. Semua keluarga besar SBW diberikan keselamatan dan dalam lindungan Tuhan,”ujarnya.

Ia mengakui, SBW dibawah kendali Ketua Umum Dr. Sri Untari MAP, telah membuat perhitungan yang sangat matang, untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

“Ibu ketua Umum membuat perhitungan yang matang, ada cadangan untuk hal-hal yang emergensi. Anggota diberi pelayanan dengan baik, bahkan cadangan dana sosial juga sudah disiapkan, makannya pada saat dibutuhkan tidak ada masalah,”tuturnya.

Kerjasama antar anggota, kata dia sangat dirasakan. Sehingga meskipun dalam kondisi sulit mereka bisa saling menguatkan. Yang paling menonjol terlihat di Bulan Maret dan April.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ida Wijayati Kelompok 2, P 17 itu, menyebut rasa memiliki yang tinggi ditanamkan kepada anggota sehingga mampu menorehkan solusi dari setiap permasalahan.

Persoalan ada di lapangan, seperti rutinitas angsuran para anggota SBW sangat bertanggung jawab. Kalau ada masalah satu dua itu wajar dan selalu ada solusi.

“Saya kira kalau masalah kecil satu dua itu wajar, tapi semuanya bisa diselesaikan. Rasa memiliki yang ditanamkan Ketua Umum benar-benar dirasakan seluruh anggota. Sehingga di saat ekonomi sulit, semuanya bisa tetap lancar,”tukasnya (aii)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.