MALANG (SurabayaPost.id) – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo (IBU) deklarasikan kebangsaan #Pancasila Power dan #Indonesia Power. Deklarasi kebangsaan teraebut digelar di Kampus C, Jalan Citandui No.46. Kota Malang, Kamis (22/8/2019).
Ikut dalam deklarasi tersebut tokoh nasional Rieke Diah Pitaloka, Wawali Sofyan Edi Jarwoko dan Rektor IBU Malang Dr Nurcholis Sunuyeko. Selain itu jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, Kapolres Kota Malang AKBP Asfuri, Dandim Letkol Tommy Anderson dan mahasiswa IBU dari seluruh penjuru nusantara.
Dalam deklarasi itu dilakukan dengan orasi dan dimeriahkan dengan tarian tradisional Nusantara. Itu dibawakan oleh beberapa mahasiswi IBU, dengan menggunakan pakaian adat yang ada di Indonesia sebagai cermin negara kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Presiden Mahasiswa (Presma) BEM IBU Mahendra dalam orasinya mengatakan bahwa di kampus IBU ini memiliki mahasiswa dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Mereka berkumpul di kampus IBU untuk menimba ilmu di Kota Malang.
“Kota Malang merupakan Kota Pendidikan, jangan sampai peristiwa di Papua merusak kenyamanan pelajar dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Junjung persatuan dan kesatuan NKRI,” tegasnya.
Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka merespon positif deklarasi kebangsaan teraebut. Menurut dia, NKRI harga mati.
Untuk itu dia mengajak semua elemen masyarakat berpedoman pada Pancasila. “Sebab Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia,” kata dia.
Dia juga menegaskan bahwa kepedulian pwmeeintah terhadap masyarakat Papua luar biasa. Sebab, Presiden Jokowi sudah menandatangani Undang-undang tentang Saintek.
“Beberapa poin isinya adalah mengangkat honorer pendidikan dan kesehatan di Papua. Semua itu merupakan bukti pemerintah sangat peduli dengan Papua seperti pada masyarakat lainnya,” kata politisi PDIP ini.
Sementara itu, Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan hingga saat ini tidak ada pemulangan terhadap para mahasiswa asal Papua, mereka melakukan aktivitas dengan aman dan damai tanpa ada permasalahan.
“Para mahasiswa Papua supaya tak terprovokasi atas isu apa pun yang tak bertanggung jawab. Studi mereka lancar, aman, dan damai,” ungkapnya.
Selain itu, Sofyan Edi menegaskan, para mahasiswa Papua yang ada Kota Malang dijamin keamanannya, pihak kepolisian juga siap mengamankan dan memastikan tidak ada lagi permasalahan antara warga dengan mahasiswa asal Papua.
“Saya perjelas, jika saya tidak pernah menyatakan pendapat atau mengatakan pemulangan mahasiswa Papua. jangan terprovokasi. Kita semua Indonesia, mari jaga persatuan dan kesatuan,” tandasnya.
Sementara itu Kapolre Malang Kota AKBP Asfuri dan Dandim 0833 Kota Malang Letkol Tommy Anderson mengadakan bila Kota Malang sangat kondusif. “Saya ingin menyampaikan bahwa negara kesatuan Republik Indonesia ini ada bukan dengan sendirinya,” terang Asfuri.
Negara Republik Indonesia ini lanjut dia, hadir karena perjuangan dari seluruh elemen masyarakat. “Itu mulai dari seluruh tokoh agama semua tokoh agama ikut berjuang semua suku ikut berjuang semua ras ikut berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Sehingga tanggal 17 Agustus 1945 diproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia,” jelas Tommy Anderson.
Menurut Asfuri, sebagai generasi penerus bangsa wajib untuk mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif. Hal-hal yang dapat membangun termasuk juga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Karena itu dia.mengajak untuk menjaga negara kesatuan Republik Indonesia, Pancasila undang-undang dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kalau kita kita jaga bersama Insyaallah bangsa Indonesia atau negara kesatuan Republik Indonesia ini akan semakin jaya kedepannya. Itu semua ada di mahasiswa sebagai penerus bangsa,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply