MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pj Walikota Malang, Iwan Kurniawan berencana akan melakukan revitalisasi Kawasan Kayutangan Heritage. Itu dilakukan, karena melihat kondisi eksisting dari kawasan jujugan wisata yang kian hari semakin ramai dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan.
Pj Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa rencana tersebut akan diusulkan dalam program pembangunan di tahun 2026 mendatang. Namun, nantinya tetap akan mempertahankan nilai-nilai sejarah kawasan tersebut.
“Kita sudah meminta agar Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) kawasan Kayutangan Heritage dimasukkan dalam usulan program pembangunan tahun 2026. Nantinya, saya ingin ada intervensi dari OPD terkait agar konsep yang sudah disusun bisa segera ditindaklanjuti,” kata Pj Wali Kota Iwan, Selasa (21/01/2025)
Menurutnya, potensi tingginya antusiasme wisatawa harus dioptimalkan melalui penataan yang merata di seluruh zona kawasan. Kawasan Kayutangan Heritage sendiri terbagi menjadi tiga zona.
“Zona I mulai dari simpang PLN hingga simpang Rajabaly, zona II mulai dari Rajabaly hingga Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV dan zona III mulai dari Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV hingga Patung Chairil Anwar dan Sarinah,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini pembangunan dan ramainya koridor Kayutangan hanya terfokus di zona III sepanjang 800 meter. “Padahal, kawasan Kayutangan mencakup area yang lebih luas hingga zona utara,” imbuh dia.
Kemudian, dikatakannya bahwa berbagai pihak, termasuk Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kayutangan dan perangkat daerah terkait telah dilibatkan dalam perencanaan tersebut. Iwan berharap, sebelum masa jabatannya selesai, konsep revitalisasi yang dirancang berdasarkan masukan masyarakat Malang dapat diteruskan oleh wali kota terpilih.
“Kami ingin menciptakan wajah baru Kayutangan tanpa melupakan sejarahnya. Ini adalah langkah besar untuk menjadikan Kayutangan sebagai ikon wisata yang semakin menarik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pemkot Malang juga telah menerima dukungan konsep dasar pra-desain koridor Kayutangan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) wilayah Malang melalui program corporate social responsibility (CSR). Ketua IAI Wilayah Malang, Armada Indra Permana, mengatakan bahwa konsep revitalisasi akan menghadirkan penataan yang lebih tertib, termasuk penghapusan parkir tepi jalan dan penambahan kantong parkir.
Selain itu, beberapa elemen yang dinilai tidak memiliki kaitan sejarah, seperti lori, box telepon, dan lampu hias tertentu, diusulkan untuk diganti atau dibongkar. Selain itu, jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghalangi visual kawasan juga akan dievaluasi.
“Ini akan memberikan sentuhan baru yang tetap selaras dengan nilai sejarah Kayutangan. Kami ingin Kayutangan lebih baik lagi dan pengunjung dapat merata di semua zona,” tandasnya. (**)