
GREESIK (SurabayaPost.id)—Krisis air bersih di sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik Jawa Timur yang telah berlangsung berpuluh tahun mulai teratasi di era Fandi Akhmad Yani periode pertama. Gus Yani ia biasa disapa, mampu mewujudkan ketersediaan air bersih melalui perusahaan umum daerah (Perumda) Giri Tirta atau PDAM Gresik kepada masyarakat yang sebelumnya belum terjamah air bersih.
Melalui Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (CKPKP) Kabupaten Gresik telah selesai membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Reservoir di Kecamatan Duduksampeyan, dengan total nilai Rp2 miliar rupiah. Gus Yani berharap keberadaan resevoir itu mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi sekitar 6.000 warga sekaligus membantu menekan angka stunting di daerah tersebut.
“Anggaran ini (Rp2 M) kecil dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkan. Dua tabung besar reservoir mampu menampung air bersih dan bisa memenuhi kebutuhan ribuan orang,” ujar Gus Yani, saat mengunjungi ketersediaan air bersih berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting.
Oleh karena itu, ia berencana memperluas program serupa ke beberapa kecamatan lain di Gresik yang masih mengalami krisis air bersih, seperti Menganti, Cerme, dan Sembayat.
“Di tengah efisiensi anggaran, program yang berdampak langsung bagi masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Dengan dioperasikanya SPAM Reservoir Duduksampeyan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik berharap akses air bersih semakin merata dan kualitas hidup warga meningkat.
Pembangunan reservoir terletak di atas lahan seluas 885 m², terdiri dari dua tangki raksasa dengan kapasitas masing-masing mencapai 500 m³. Selain itu, reservoir ini juga dilengkapi dengan pompa pendorong berkapasitas 50 liter per detik yang memungkinkan distribusi air dengan kecepatan tinggi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Proyek ini merupakan bagian dari program Nawakarsa Gresik Mapan yang bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakat di Kabupaten Gresik dapat menikmati akses air bersih dengan kualitas yang aman dan layak konsumsi.
Dalam jangka panjang, reservoir ini akan mendukung distribusi air bersih kepada 23 desa di Kecamatan Duduksampeyan,l. Sebanyak 12 desa di sekitar reservoir, yaitu Kemudi, Wadak Lor, Wadak Kidul, Petis Benem, Kawisto, Duduk, Kramat, Setrohadi, Sumengko, Palebon, Bendungan, dan Sumari, menjadi wilayah pertama yang menikmati manfaat langsung dari proyek ini.
Bupati Gresik menyatakan bahwa pembangunan reservoir dengan kapasitas 1.000 m³ dan 6.169 sambungan rumah (SR) baru gratis ini merupakan bagian dari strategi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
“Alhamdulillah, pada tahun 2024 reservoir di Kecamatan Duduksampeyan sudah selesai. Artinya, cadangan air dalam skala besar telah tersedia dan kini fokus utama adalah penyambungan jaringan rumah tangga di desa yang belum terpasang,” ujarnya.
Lebih lanjut, bupati menegaskan bahwa reservoir ini telah terverifikasi food grade, yaitu penjaminan kualitas air bersih bagi masyarakat. Dengan tersedianya pipanisasi PDAM dan reservoir ini, diharapkan angka stunting bisa berkurang, kesehatan meningkat, dan kesejahteraan masyarakat Duduksampeyan semakin membaik.
Pemerintah Kabupaten Gresik juga merencanakan pembangunan reservoir di kecamatan lain yang masih kesulitan mendapatkan akses air bersih.
Pembangunan reservoir ini didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Gresik serta Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Dinas CKPKP.
Proyek ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran secara tepat guna bagi infrastruktur penting.