MALANG (SurabayaPost.id) – #AussieBanget Corner (ABC) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diharapkan bisa menjadi sarana perekat hubungan dua negara, yaitu Indonesia dan Australia. Harapan tersebut diungkapkan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya, Chris Barnes kala berkunjung ke kampus UMM, Sabtu (1/2/2020).
Lawatan Konsulat itu dalam rangka memantau perkembangan berbagai program ABC. Selain itu membicarakan prospek kerjasama Australia-Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan perdagangan.
Selama ini banyak kerjasama telah dilakukan dengan pemerintah Indonesia dan juga berbagai lembaga pendidikan tinggi di kota-kota besar di Indonesia. Hanya saja, sambung Chris, Malang dan Jawa Timur secara umum sebagai destinasi yang penting untuk mempererat hubungan kedua negara tengah menjadi prioritas Australia.
“Saya harap Corner ini lebih dihidupkan lagi oleh dosen-dosen UMM yang juga alumni dari Australia. Corner ini juga salah satu cara untuk memperkenalkan Australia lagi sesudah bencana kebakaran beberapa waktu lalu,” ungkap Chris.
Kehadiran Chris sekaligus mengundang para anggota ABC untuk menonton festival film Australia yang diselenggarakan Konjen Australia di Surabaya. Di samping itu, juga memberikan kesempatan para mahasiswa dan dosen di bidang perfilman untuk mengikuti kursus selevel master. “Saya mengundang UMM untuk datang dalam rangka menjalin berbagai kerjasama yang lebih menarik di kemudian hari,” tandasnya.
Berlokasi di lantai 3 Perpustakaan Pusat Kampus III UMM, pertemuan singkat ini dihadiri juga oleh Ahmad Amin Sulaiman, M.Ed koordinator Australia Global Alumni UMM, Hasnan Bachtiar, MIMWADV selaku representasi Australia Banget Corner, Dr Listiari, selaku Sekretaris International Relations Office (IRO) serta Lailatul Rif’ah sebagai Koordinator Program Internasional IRO UMM.
Dr Listiari, selaku Sekretaris International Relations Office (IRO), melaporkan perkembangan program yang sudah berjalan. Program-program tersebut antara lain yakni sosialisasi Australia Awards Scholarship, bedah dan diskusi film, serta menyelenggarakan kelas International Cross-Cultural Understanding.
“ABC bukan hanya penting menjadi pusat informasi beasiswa Australia bagi para mahasiswa UMM. Tetapi juga jembatan kerjasama di bidang pengembangan produk mutakhir universitas, yang bernilai ekonomi tinggi,” ucap Hasnan Bachtiar, selaku representasi ABC UMM.
Setelah pertemuan tadi, kedepannya ABC UMM akan membuat Australian Day selama satu hari. Tujuannya untuk menghidupkan kembali ABC yang tidak hanya mengedukasi, tapi juga memperkenalkan kuliner Australia. “Misalkan nanti dari Konjen akan membawa permen atau apapun yang khas dari Australia,” terang Lailatul Rif’ah sebagai Koordinator Program Internasional IRO UMM.
“Terdekat, kami dari IRO sendiri akan membuka Australian Awards Scholarship (AAS) pada bulan Maret dan membuka workshop kecil-kecilan untuk memperkenalkan Scholarship kepada alumni. Mungkin juga februari ini mahasiswa yang wisuda dan sedang mencari beasiswa bisa di dapat melalui AAS ini. Melalui pertemuan dengan Konjen ini juga, tentu #Aussiebanget Corner ini bisa lebih hidup lagi,” tandas Wanita yang kerap disapa Rifa ini. (aii)
Leave a Reply