Bawa 300 Personel, Disdikbud Kota Malang Unjuk Kreativitas Dalam Meriahkan Kirab Tumpeng

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana mengerahkan 300 personel dalam memeriahkan festival kirab tumpeng
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana mengerahkan 300 personel dalam memeriahkan festival kirab tumpeng

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Dengan membawa 300 personel, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Unjuk kreativitas dalam festival kirab tumpeng dalam rangka memeriahkan HUT ke-109 Kota Malang, Sabtu (13/05/2023) siang.

Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana, menyebut bahwa event kirab tumpeng juga dimaksudkan sebagai media sosialisasi kepada masyarakat untuk melestarikan budaya. Yang juga sepatutnya disampaikan oleh aparatur penyelenggara pemerintahan.

“Event ini bagus untuk dipakai tahunan, ini adalah budaya, untuk melihatkan kepada masyarakat bahwa kita harus menguri-uri budaya. Masyarakat, kemudian kewajiban bagi aparatur pemerintah untuk menginformasikan mensosialisasikan budaya di Kota Malang,” ujar Suwarjana.

Inilah peserta kirab tumpeng dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang
Inilah peserta kirab tumpeng dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang

Dalam kirab tersebut, Disdikbud juga mengeluarkan kekuatan penuh. Yakni dengan menerjunkan 300 personel. Termasuk di dalamnya duta-duta dari kalangan pemuda yang aktif dalam kegiatan kebudayaan.

Dari setiap personel Disdikbud yang terlibat dalam pawai itu, masing-masing membawa satu tumpeng berukuran kecil. Sehingga, jika ditotal setidaknya ada 300 tumpeng berukuran kecil yang diarak Disdikbud Kota Malang.

“Kami dari Dikbud Kota Malang menurunkan 300 peserta, dengan membawa tumpeng, berarti tumpengnya juga 300. Karena satu orang satu tumpeng. Begitu ada orang, tumpeng kami bagikan. Karena tumpeng merupakan simbol, bahwa rasa syukur di hari ulang tahun Kota Malang harus kita syukuri. Malang yang dulu dan sekarang harus kita syukuri,” terang Suwarjana.

Tampilan atraksi peserta kirab tumpeng dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang
Tampilan atraksi peserta kirab tumpeng dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang

Secara singkat dirinya menjelaskan makna dari tumpeng yang dibawa. Salah satunya yang disusun dari Bunga Telang, salah satu bunga yang menurutnya banyak ditemukan di Kota Malang. Ia mengatakan, bunga yang berwarna ungu itu dimaknai sebagai ajakan untuk bangkit bagi seluruh masyarakat Kota Malang.

“Ungu ini kita ambil dari kata wungu dalam bahasa Jawa berarti tangi, atau bangun, bangkit dalam Bahasa Indonesia. Itu kami simbolkan sebagai ajakan ayo Kota Malang bangun. Memang benar dari Malang untuk Indonesia dan dunia, bahwa kita saatnya bangkit untuk Kota Malang ke depan lebih maju dan sejahtera,” terang Suwarjana.

Sementara itu di sisi lain, di usia yang ke-109 ini, dirinya berharap Kota Malang semakin maju dan terbuka. Selain itu juga agar masyarakatnya lebih saling peduli dan saling mengontrol satu sama lain. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.