BI Akui Implementasi AKB Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho bersama Wawali Sofyan Edi Jarwoko

MALANG (SurabayaPost.id) – Bank Indonesia Malang mengakui implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi COVID-19 mendorong aktivitas masyarakat. Sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pengakuan tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho, Jumat (27/11/2020). Itu setelah melakukan survei penjualan  eceran (SPE)  di wilayah kerja KPw BI  Malang. 

Dijelaskan dia bahwa SPE merupakan survei bulanan yang bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan. Selain itu untuk  memperoleh gambaran mengenai kecenderungan perkembangan penjualan eceran serta konsumsi masyarakat yang dapat dijadikan sebagai salah satu indikator mengenai perkembangan kondisi ekonomi di wilayah kerja KPw Malang. 

Terkait pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja KPw BI Malang, kata pria yang akrab disapa Azka ini, peningkatan kinerja ekonomi antara lain diperkirakan berasal dari kinerja sektor perdagangan besar dan eceran. Itu  meningkat seiring dengan optimisme peningkatan pada tingkat konsumsi masyarakat. 

Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) KPw Bank Indonesia Malang, menurut Azka, secara perkiraan total omzet penjualan eceran pada bulan November 2020 tumbuh sebesar 12,07% (mtm). Kondisi itu lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi omzet bulan Oktober 2020 sebesar 9,66% (mtm). 

Pertumbuhan omzet penjualan, jelas mantan pejabat BI Denpasar ini,  terjadi pada seluruh kelompok komoditas. Kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya sebesar 34,83% (mtm) dan diikuti oleh kelompok peralatan dan komunikasi di toko sebesar 29,46% (mtm). 

“Semua itu sejalan dengan implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang mendorong aktivitas masyarakat. Sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” tegas mantan pejabat BI Bandung ini. 

Perbaikan kinerja penjualan eceran diyakini Azka, berlanjut pada bulan Desember 2020. Hal itu terutama ditopang oleh Kelompok makanan, minuman dan tembakau yang tetap tumbuh positif.

Selain itu, lanjut dia,  perbaikan pada kelompok barang budaya dan rekreasi sejalan perayaan hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan libur panjang pada akhir tahun. Dari sisi harga, kata dia, tekanan inflasi pada bulan Desember 2020 diperkirakan lebih rendah dari target pencapaian inflasi 2020.

Untuk itu, tutur Azka, KPw BI Malang terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah. Tujuannya, guna menjaga inflasi sesuai kisaran target. 

Karena itu, dia berharap selama AKB di masa pandemi COVID-19 ini masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes). “Sehingga  pertumbuhan ekonomi terus bergerak dan kesehatan tetap terjaga,” pungkasnya. (aji)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.