MALANG (surabayapost.id) – Bank Indonesia (Bi) Perwakilan Malang terus berupaya menggenjot pembayaran non-tunai. Untuk itu, lewat Pekan QRIS Nasional (PQN) 2020 BI Malang melakukan kampanye ke berbagai kalangan, khususnya kaum milenial.
Kepala BI Malang, Azka Subhan Aminurridho mengungkapkan hal tersebut saat bincang Bareng Media di Javanine Resto, Senin (3/2020). Dia menjelaskan jika dalam rangka meningkatkan penggunaan transaksi non tunai melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) BI menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional 2020 secara serentak.
“Sebanyak 46 Kantor Perwakilan BI di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke menggelar Pekan QRIS. Itu mulai tanggal 9 – 14 Maret 2020,” jelas Azka Subhan kala didampingi Rini Mustikaningsih (Kepala Tim Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, Keuangan Inklusif dan Layanan Administrasi), Fida Affa Arif (Kepala Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Keuangan Inklusif) dan Siti Senorita Printaningrum (Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan) BI Malang.
Menurut Azka Subhan, kampanye QRIS itu dilaksanakan di universitas, tempat ibadah, pasar tradisional, tempat wisata dan lainnya. Harapannya, kata mantan pejabat BI Denpasar Bali itu, agar bisa menyentuh semua sektor dan lapisan masyarakat.
Makanya, BI Malang melakukan sosialisasi kepada para mahasiswa dan pedagang di kantin Politeknik Negeri Malang (Polinema). Hal itu kata dia untuk mengawali rangkaian kegiatan Pekan QRIS di BI Malang.
Selain itu kata dia, BI Malang bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menyelenggarakan kegiatan talkshow. Isinya membahas implementasi serta pentingnya migrasi ke QRIS kepada para peserta kegiatan.
Pada rangkaian acara berikutnya, kata mantan pejabat BI Bandung ini, dilaksanakan juga kegiatan Piloting QRIS oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim (10/3/2020). Lalu sosialisasi QRIS untuk para pengurus masjid se-wilayah Malang Raya di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya Malang (11/3/2020).
Kemudian, sosialisasi kepada para pedagang di wilayah Destinasi Wisata Bromo (12/3/2020) dan sosialisasi kepada para pedagang pasar dan Mall di Pasar Terpadu Dinoyo Malang (13/3/2020). Pada saat yang bersamaan, PJSP a.l. seperti LinkAja (dengan merchant aggregrator BNI dan BRI) dan Bank Syariah Mandiri Malang juga membuka booth di tempat acara untuk mengakomodir merchant/pedagang atau pengurus tempat ibadah yang bermaksud melakukan melakukan pendaftaran sebagai merchant QRIS maupun migrasi dari QR Code lama menjadi berstandar QRIS.
Puncak pekan QRIS di Malang kata dia, akan diselenggarakan di Lapangan Rampal Malang pada Sabtu, 14 Maret 2020 pukul 06.00-11.00 WIB. Kegiatan yang mengambil tagline “Ayo Nganggo QRIS, Ben Mbois Ker!” ini terdiri dari beberapa rangkaian acara.
“Itu mulai dari senam bersama, lomba zumba jingle QRIS, edukasi & Kuis QRIS, & kampanye “Sehat Lawan Corona”. Pada kesempatan yang sama, juga akan ada berbagai stan kuliner yang tentunya seluruh pembayaran harus menggunakan QRIS,” jelas dia.
BI Malang, lanjut dia, juga akan mengundang PJSP bank dan non bank untuk berpartisipasi dalam puncak kegiatan ini. Tidak hanya itu, terdapat juga berbagai hiburan musik dari Bonanova Band, BIMA (Bank Indonesia Malang) Band, dan special guest star New Monata Sodiq.
Menurutnya, pengunjung juga berkesempatan mendapatkan berbagai doorprize menarik dan hadiah utama. Di antaranya sepeda motor, televisi, sepeda dan kulkas dua pintu.
Pada acara yang terbuka untuk umum ini, diperkirakan akan dihadiri lebih dari seribu orang. Karenanya kedepannya, Bank Indonesia, PJSP, dan Pemerintah Daerah akan terus mengupayakan perluasan QRIS kepada para pedagang maupun konsumen meskipun rangkaian Pekan QRIS telah berakhir.
Dijelaskan juga bila QRIS sebagai metode pembayaran terbaru yang diluncurkan BI untuk memperluas alternatif pembayaran non tunai. Sebab QRIS memiliki berbagai manfaat antara lain lebih efisien, hasil penjualan tercatat otomatis, serta relatif lebih aman baik bagi pedagang ataupun pembeli karena tidak melibatkan uang tunai.
“QRIS sendiri memudahkan proses pembayaran bagi pedagang ataupun pembeli. Sebab terintegrasi dengan aplikasi pembayaran digital seperti Gopay, Ovo, Dana, LinkAja ataupun Shopee Pay,” jelasnya.
Meskipun relatif baru, kata dia, sudah tercatat 2,7 juta merchant yang telah menggunakan QRIS di Indonesia. Di wilayah kerja BI Malang sendiri (Malang, Batu, Pasuruan, & Probolinggo), telah terdapat 56 ribu merchant yang menggunakan QRIS. “Sebanyak 80 persen atau 47 ribu diantaranya berada di Kota Malang & sekitarnya,” pungkasnya. (aji)
Leave a Reply