MALANG (SurabayaPost.id) – IKIP Budi Utomo (IBU) Malang kembali menggelar penyambutan buat mahasiswa baru. di kampus C, Jl Ditandui, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (17/09/2020). Penymbutan bertajuk Samba (Sambut Mahasiswa Baru) tersebut merupakan episode Arjuna
Samba dalam tema Arjuna ini, menurut Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Yulianto Dwi Saputro diikuti para maba laki – laki semua. Mereka berjumlah 400 Maba.
Dalam Samba episode Arjuna itu sebanyak 50 peserta ikut offline. Sedangkan 350 lalinya secara online.
Halnya dilakukan katabdia untuk memastikan tidak adanya ‘perpeloncoan’ mahasiswa baru. Tema Arjuna merepresentasi maba yang kesatria, tangguh dalam menyongsong merdeka belajar.
“Kegiatan Samba bersifat mengedukasi dan mengenalkan kehidupan kampus dengan cara-cara yang dibenarkan pemerintah sebagaimana dihimbau Kemendikbud,” terang Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Yulianto Dwi Saputro.
Untuk itu lanjutnya, peserta Samba berpakaian rapi dan mencerminkan nilai-nilai kebudiutamaan, yakni ke-Indonesia-an, kemanfaatan, kepedulian, kepatuhan dan kepatutan.
“Acara Samba memenuhi protokol kesehatan. Masuk ke lokasi terlebih dahulu dicek suhu, disemprot di bilik disinfektan, cuci tangan, dan memakai masker selama acara berlangsung. Serta memastikan diri, dalam kondisi sehat sebelum datang ke acara,” lanjutnya.
Dijelaskan dia bahwa acara SAMBA menghindari “perpeloncoan” sebagaimana viral beberapa hari ini di media sosial yang dipraktikkan oleh oknum pada salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Jawa Timur.
IKIP Budi Utomo Malang, kata dia, sejak puluhan tahun lalu mengecam tindakan orientasi “perpeloncoan” yang malah dapat merusak mental calon mahasiswa. Makanya kata dia, IKIP Budi Utomo menghimbau pemerintah memperhatikan dan memastikan tidak ada “perpeloncoan” mahasiswa baru oleh oknum Perguruan Tinggi.
Untuk itu, terang dia, kegiatan SAMBA bersifat edukasi dan mengenalkan kehidupan kampus dengan cara-cara yang dibenarkan pemerintah. Hal itu sebagaimana dihimbau oleh Kemdikbud.
Menurut dia, peserta SAMBA berpakaian rapi dan mencerminkan nilai-nilai kebudiutamaan. Yakni ke-Indonesia-an, Kemanfaatan, Kepedulian, Kepatuhan dan Kepatutan.
Dia mengatakan bahwa acara SAMBA telah memenuhi protokol kesehatan. Panitia dan mahasiswa masuk ke lokasi terlebih dahulu dicek suhu, disemprot di bilik disinfektan, cuci tangan, dan memakai masker selama acara berlangsung. Mahasiswa yang hadir dihimbau untuk memastikan/memeriksakan kesehatan diri sebelum datang ke acara.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan tampilan silat dan tari nusantara yang menjadi ciri khas IKIP Budi Utomo yang terbiasa hidup dalam Keberagaman. Acara itu juga dikemas dengan dialog bersama para Ketua Prodi dengan tujuan agar mahasiswa baru tidak salah mengambil langkah dalam menyongsong akademik mereka
Apalagi acara SAMBA kali ini tergolong istimewa karena bertepatan dengan pelaksanaan Yudisium Mahasiswa dari dua fakultas yang ada di IBU. Masing-masing Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora (FPISH) dan Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan (FPIEK). Sehingga mahasiswa baru dapat mengenal para seniornya dengan lebih dekat.
Karena itu kata dia, SAMBA dan Yudisium merupakan gambaran dari penyambutan mahasiswa yang datang dan pelepasan mahasiswa yang telah lulus dari IKIP Budi Utomo Malang. “Mahasiswa yang belum mendaftar bisa segera daftar ulang agar bisa menghadiri SAMBA di episode SAMBA Pemuda Paripurna mendatang,” katanya. (lil)
Leave a Reply