Kepala Plt BPBD: Anggaran Pemakaian Drone Rp 36 Juta

Ilustrasi: Drone sacam ini yang dipakai untuk penyemprotan disinfektan di Kota Batu

BATU (SurabayaPost.id) – Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu, angkat bicara terkait serapan anggaran tak terduga dari beberapa laporan serapan penanganan Covid – 19, yang disoal oleh kalangan anggota DPRD Batu.

Yang perlu diketahui, berita yang dilansir sebelumnya, politisi partai Golkar Didik Machmud, mengaku heran terkait serapan anggaran Drone pesawat penyemprotan desinfektan dan pengadaan 10 ribu pcs masker yang leading sektornya dari BPBD Kota Batu sampai saat ini tak jelas progresnya.

“Terkait anggaran Drone sebesar Rp 36 juta, BPBD hanya penyedia anggarannya saja.Terkait kegiatan itu awalnya dari Dinas Pertanian yang mengagendakan,” katanya.

Karena kata dia, yang komunikasi dari pihak Dinas Pertanian. Dengan begitu kata dia pada saat harinya karena harus menggunakan bahan disinfektan bukan cairan biasa.

“Dan drone itu menggunakan bahan tablet impor. Untuk drone nya memang gratis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tapi untuk bahan tabletnya itu barang impor harganya tablet nya senilai Rp 15 juta,” ungkapnya.

Kemudian ungkap dia, satu paket kaleng menurutnya untuk satu kali terbang. Dan drone tersebut bisa menampung 10 liter air yang sudah dicampur tablet disinfektan.

“Jadi kita masukan dari anggaran tak tak terduga, sebesar Rp 36 juta.Tapi karena hanya digunakan satu kali terbang, maka anggarannya hanya terserap sebesar Rp 18 juta,” paparnya.

Terkait anggaran itu, papar dia yang harus digaris bawahi. “Kami hanya kebebasan penganggarannya saja karena yang koordinasi awalnya dari Dinas Pertanian. Dari anggaran sebesar Rp 18 juta itu, termasuk pajak dan sebagainya. Dan harga tablet disinfektannya saja seharga Rp 15 juta,” ngakunya.

Pada saat Agung disinggung terkait pengadaan sejumlah 10.000 pcs masker yang tak jelas progresnya sampai saat ini. Agung tidak mengaku pesanan sejumlah 10.000 pcs masker tersebut menurutnya masih dalam tahapan proses produksi.

“Ya yang sejumlah dari sejumlah 10.000 pcs masker itu, per pcs nya seharga Rp 8.000.Jadi totalnya dari sejumlah 10.000 pcs tersebut senilai Rp 80 juta,” terangnya.

Semua itu, terang dia pesannya di UMKM konveksi lokal di Kota Batu yang tersebar di tiga Kecamatan yang ada di Kota Batu. “Artinya itu semua sudah siap dan janjinya 10 hari sudah rampung, terhitung sejak hari Jumat kemarin pada saat kami pesan,” jelasnya.

Itu jelas dia, pesannya di lokal Batu. Menurutnya yang mengkoordinir di masing – masing Kecamatan. Misalnya menurut dia di Kecamatan Batu dikoordinasikan dengan koordinatornya dan pesan sejumlah 3000 pcs masker.

“Dan di Kecamatan Bumiaji sejumlah 3000 masker. Sekarang sudah berjalan produksi konveksi UMKM masyarakat itu. Itu semua sudah saya sampaikan spesifikasinya dan bahan bakunya, dan maskernya lapis tiga,” ujarnya.

Lantas ujar dia per pcs-nya seharga Rp 8 ribu dengan sejumlah 10.000 pcs. Sehingga total anggarannya sebesar Rp 80 juta yang menurutnya termasuk pajak.

Sementara itu, dari sumber yang tidak mau disebut namanya mengatakan BPBD tersebut hanya sebatas komunikasi. Sebab belum memesan secara tertulis sekitar dua pekan lalu.

“Karena pesannya tidak melalui surat resmi yang jelas.Karena ini menyangkut uang negara, saya kuatir dan tidak berani memproduksi masker itu.Artinya sampai saat ini kami belum memproduksi masker tersebut,” ungkapnya.

Karena, menurut dia, kalau secara kedinasan harus resmi. Tidak bisa hanya sebatas pesan secara lisan dan tidak ada uangnya.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bumiaji Bambang Suliyan mengaku tidak tahu soal pesanan masker dari BPBD. Sebab, dirinya hanya sebatas langsung kepada ibu – ibu PKK.

“Selanjutnya mereka komunikasi sendiri dan saya sekarang juga belum mengetahui sejauh mana prosesnya masker itu,” katanya.

Saat ditanya terkait harga per pcs nya masker yang dipesan kepada para ibu – ibu PKK.Bambang mengaku tidak mengetahui secara detail, meski begitu ia mengaku.

“Saya hanya sebatas mendengar, harganya per pcs kisaran Rp 7.500 sampai Rp 8.000 an.Tapi lebih detailnya saya tidak mengerti. Apalagi sejauh ini masker tersebut sejauh mana prosesnya saya juga tidak memonitor,” pungkanya (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.